|| 2012 - Desember - 11 || Shubuh ini Seperti Biasanya, antara yang Muda & yang Tua


Pk 05.43, Selasa, 11 Desember 2012
Shubuh ini Seperti Biasanya, antara yang Muda & yang Tua






Alhamdulillah,
Setelah menunggu perjalanan Tom Sham Chong hingga Barat, setelah menunggu keluarnya album terbaru Kangen Band, dan setelah menunggu datangnya sms dari kamu #Uhuk akhirnya kesampaian juga Shalat Shubuh Jama’ah di Masjid. Sangat tak terasa sudah berapa lama tidak merasakan nikmatnya berjalan menghirup udara pagi, rasa rasanya seperti Arsenal yang tak kunjung mendapat piala saja ( Hahaha... )


Ada yang menarik,
Setiba di Masjid, hingga setelah selesai melaksanakan ritual penyembahan pada Allah SWT

|| 2012 - Desember - 6 || Menulis, sebuah Refleksi Melarikan Diri


Pk 21.28, 6 Desember 2012,
Menulis, sebuah Refleksi Melarikan Diri






Entah mengapa akhir-akhir ini saya kembali suka menulis, walaupun terkadang atau bahkan seringkali tidak menerbitkan sebuah Inspirasi di mata para pembaca. Saya akui itu, karena memang sudah kodratnya bahwa tulisan saya ya sekedar dinikmati saja, tak perlu dikritisi, terlebih ingin dipuji, Hahaha... Saya tidak se-narsis itu.

Tidak baik memang melarikan diri, terlebih jika melarikan perasaan seorang wanita, bisa ditegur satpam yang dikirim oleh Tuhan. Entah, suplemen atau hormon apa yang telah mempengaruhi otak dan raga saya, pernah kalian merasakan? Ketika di waktu terjepit kalian akan berusaha semaksimal mungkin mencapai tujuan yang seharusnya kalian capai jika dilaksanakan sesuai waktu.

Seringkali saya merasa bersalah akan hal itu, namun untuk kali ini, bukan doa yang dipanjatkan pada Tuhan, bukan keluhan yang disematkan pada Timeline Twitter, atau kepalsuan perasaan yang diungkapkan pada dia. Caranya? Tulis saja apa yang kamu rasakan, bagikan pada dunia, dan lihatlah apa yang terjadi kemudian. Karena Tuhan tak pernah tidur, karena Tuhan tak pernah membiarkan hambaNya, sendiri, menepi bersama hati yang mati.

|| 2012 - Desember - 4 || Cerita 2 Sifat Cinta & Pemuja Rahasia, Para Penjaga Rasa


Pk 15.50, Selasa, 4 Desember 2012
Cerita 2 Sifat Cinta & Pemuja Rahasia, Para Penjaga Rasa






Kuawali hariku dengan mendoakanmu agar kau selalu sehat dan bahagia disana,
Sebelum kau melupakanku lebih jauh,
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh,
Ku tak pernah berharap kau kan merindukan keberadaanku, yang mennyedihkan ini


Beware!
Buat cowo-cowo yang ngerasa dirinya Hampa dan hanya bisa megang Boneka Panda di malam Minggu nya, ini tulisan buat kalian, Buat cewe-cewe yang ngerasa dirinya Kosong dan hanya bisa melolong di malam Minggu nya, ya ini tulisan buat anda-anda sekalian.

Sore ini, di sela-sela kerja saya dalam memperbudak diri sendiri untuk sebuah Propganda Sosial bernama @flo_Hope tetiba playlist lagu ini yang bisasnya diisi oleh ceramah ustad Yusuf Mansyur atau lantunan ayat suci dari Sudais, ternyata memainkan sebuah lagu Hampa yang berasal dari band Favourite saya ----> k4n39n B4nd, eh salah, maksudnya Sheila On 7

Dalam perjalanan pulang di kala malam, selepas pulang dari Liqoan di rumah Bang Arif *semprot parfum Habib* saya terlibat perbincangan Hampa dengan Legenda Jomblo FEUI yakni si Aktivis Orasi yaitu A**W, kalian kenal? Jika kalian setiap malam minggu main ke empang depan depan Asrama UI pasti ngelihat dia lagi mengais rejeki, *nguyah sugus*

Kami sepakat bahwa dalam hal mencintai itu ada 2 Kata Sifat-Kerja yang berpengaruh besar terhadap perilaku para pemuja Cinta.



Baik, satu-satu ya  kita bahas, Pertama, Cinta itu Progresif

|| 2012 - November - 30 || #menujuMesir, Kita Tak Pernah Tahu Apa Yang Tuhan Mau [Part 1]


Pk 16.19, 30 November 2012
#menujuMesir, Kita Tak Pernah Tahu Apa Yang Tuhan Mau [Part 1]


“Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka merubah nasibnya sendiri”


Ayat diatas adalah ayat yang secara tiba-tiba muncul dalam otak yang penuh dengan imajinasi lumpur ini. Entah mengapa. Walaupun memang bahasa Arabnya saya tidak hapal, Hahaha… Namun akhir-akhir ini ayat tersebut menjadi begitu bermakna, dengan 1 ayat pasang lagi yang akan saya tuliskan dalam akhir tulisan ini.

Semester ini merupakan pergulatan perubahan diri yang saya lakukan. Hal-hal yang seharusnya dapat dicapai di semester 3 hingga 6 malah dikejar di semester yang seharusnya sudah dapat berhadapan dengan dunia nyata. Sebut saja KonferensiLomba Nasional, atau Bisnis Profit atau bahkanSocial Movement wabil khusus Socioentrepreneurship. Saya sadar pada 1 titik ketika terlalu lama melangkah atau terlalu lelah berjalan namun apa yang didapat belum sesuai apa yang dikorbankan, maka berhentilah di saat itu juga. Pasti ada hal yang salah.

Refleksi yang dilakukan pada berjalannya semester 9 ini terakumulasikan menjadi 1 keputusan penting, yang mana terjadi akibat perbincangan bersama warga Bikini Bottom :


Mr “Haryo” Crab
“ Gih, ga mungkin lah mahasiswa itu ga bisa mencapai kesempurnaan dalam keseimbangan prestasi serta kontribusi. Lw mau bukti? Itu Bg Shofwan Al Banna dah jadi ketua DPM UI, IPK Cumlaude, plus dapet beasiswa S2 ke Jepang pula”, dan ekspresi gw dalem hati adalah “kampretos domestos nomose!”
[ Perbincangan Sebelum Mulai Semester 9, Bus menuju Jakarta dari Semarang]


The Mermaid “Fadel” Man
“ Coy, sulit lah buat mahasiswa sekarang ini buat mengejar semuanya, lw harus fokus Gih, buat pilihan penting, kapasitas waktu mahasiswa kadang atau sering ga bisa ngejar semua”, dan dalem hati, gw berkata “Plesetan !”
[ Perbincangan ketika dia membuka aib nilai UTS OI gw ]


Jujur, omongan Mermaid Man adalah sebuah Kontemplasi Diri tentang arah hidup saya yang ga jelas selama 7 semester ke belakang, memang ko saya yang salah karena terlalu tidak peduli dengan nilai intrinsik diri, sehingga terlalu terpengaruhi oleh pergaulan yang labil. Sedangkan Mr. Crab cukup melecut agar mampu Mengubah Diri walau hanya 2 semester yang dimiliki.

Dan hanya 1 ranah lagi yang belum saya jamah dari semua list keinginan dan jalan kesempatan untuk membanggakan orang tua, sebuah jalan untuk leluar dari tempurung, sebuah pembelajaran sampai ke negeri seberang, Konferensi Luar Negeri !
[jeng... jeng... jeng... *terdengar Suara Terompah Perang The Lord of The Rings]

Ini pula yang melatar-belakangi saya untuk menjejakkan kaki di #3Benua sebelum saya di wisuda dengan toga makara Abu. Saya ingin membuat bangga orang tua, bisa ke luar negeri untuk membuat prestasi, bisa mandiri dengan biaya usaha sponsor sendiri, bisa presentasi dengan ide yang sesuai dengan potensi diri.

Target pertama adalah Benua Afrika dengan tujuan bertemu Anna Altafunnisa, menjejakkan kaki diMesir. Melalui 3rd Global Islamic Marketing Awards maka saya bersama Endah membawa paper tentang Konsep Kemenangan Pemasaran Produk Kosmetik Islami di Indonesia dan berhasil masuk Nominee of Best Student Paper Award. Nih kalo ga percaya saya upload Official Acceptance Letter ----->  http://upload.ui.ac.id/index.php?action=d&step=3

Alhamdulillah, sebuah kebanggan merasuk dalam diri ini ketika kesempatan membuat bangga orang tua terbuka lebar, namun dalam tempo beberapa hari BERUBAH menjadi kesedihan, mungkin bisa menjadi kosakata kehilangan kesempatan ketika usaha untuk mencapai Bumi KinanahMu mencapai jalan buntu, sampai tanggal ini, hari ini, detik ini ketika kata demi kata dirangkai menjadi kalimat harapan dan kecewa

Faktor pendanaan menjadi variabel penting. Saya sudah berusaha mendekati perusahaan yang potensial namun belum ada kabar. Sebenarnya pembayaran terakhir adalah 25 November 2012, namun saya berhasil menegosiasikan pembayaran menjadi tanggal 3 Desember 2012 atau hari Senin esok. Mungkin hanya Tangan Tuhan atau sebuah keajaiban untuk mendapatkan uang pendaftaran dan menjejakkan kaki di tempat terdekat ke Palestina.

Hanya ada 1 Kalimat Tuhan yang bisa menjadi pelipur lara di saat ini :

“Allah tidak akan membebani suatu kaum melebih kemampuannya”

|| 2012 - November - 28 || Ingin Menjadi Dewasa atau Tua [Tumben Tulisan Gw Serius]

Pk 16.54, 28 November 2012
Ingin Menjadi Dewasa atau Tua [Tumben Tulisan Gw Serius]

terdengar lagu Someone Like You [Accoustic version] by Sungha-Jung






Hhh... Sudah lama rasanya tak menulis lelucon sesuai nama blog ini, Hahaha... Mungkin karena pengaruh bacaan dari Raditya Dika dan Shitlicious yang sudah mulai berkurang, tak apa lah, toh masih ada berbagai kejadian hidup yang mungkin lucu jika diframekan ke dalam Televisi, karena dunia ini tak ubahnya seperti drama yang penung dengan kepentingan dan topeng, beda dengan akhirat yang menjadi kehidupan sebenarnya

Pagi ini,
Gw diajak sama Ibu untuk periksa gigi ke Dokter Gigi TNI-AD di wilayah Bearland, bukan tanpa alasan Ibu gw nyuruh ke dokter Gigi, karena di setiap malam, dekat jendela kamar, Ibu gw sering mendengar orang berteriak frustasi minta tolong dari lubang mulut gw, entah itu halusinasi ibu gw semata atau memang ada orang yg terserap ke dalam black hole mulut gw.

Gw diajak naik angkot, wah tumben2nya kan, biasanya naik Hammer gitu [ya, memang, bukan Hummer], sambil megang pecutan. Selesai naik angkot ke Terminal Pinang Ranti maka gw naik kendaran sejuta umat yang menjadi idaman para komuter Jakarta : Transjakarta, terlalu banyak rasanya orang2 dalam 1 bus, ada yang nunggu di halte, pakai kemeja formal, ada yang berdiri di bus, pakai celana pendek, ada yang mendengarkan musik pakai earphone, semua sibuk, dan mungkin tidak saling menyapa. Sepanjang perjalanan gw memperhatikan aktivitas orang2 yang jarang gw perhatikan pas lagi di kampus.

“oh, ternyata ini toh dunia sebenarnya”
Gumam gw dalam mulut

Gw mandang mereka, cukup lama, para orang2 di dalam Transjakarta, kadang gw berpikir dan bertanya dalam hati, umur terus menerus bertambah, ga ada yang tahu sampai kapan detak jantung sama nafas ini berhenti.

“Apakah gw akan seperti kebanyakan manusia Jakarta ya?”

Yang berangkat sebelum matahari terbit, sebelum anak kita kelak nanti bangun untuk shalat Shubuh Berjamaah sama orang tuanya, yang pulang di kala malam, lusuh dengan pakaian penuh peluh, lelah dengan aktivitas pekerjaan, dan sampai di rumah ketika anak kita pun telah menutup mata tanda terlelap. Semua dianggap normal, berjalan dengan kenyamanan, seakan-akan tidak ada yang salah.

Hingga suatu saat, kita menyadari umur ini sudah semakin bertambah, kerja keras kita telah mampu untuk menumpuk harta, teman-teman tersenyum dengan goresan kepentingan semata, dan kita tak pernah menjadi Dewasa untuk saling peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita.

|| 2012 - November - 27 || Pagi ini, Ada yang Berbeda dari Bertengkar dengan Ibu


Pk 09.13, 27 November 2012
Pagi ini, Ada yang Berbeda dari Bertengkar dengan Ibu




Lagi dan lagi, bukan untuk membuka aib atau luka, namun hanya ingin berbagi, tentang rasa ego, tentang hasrat untuk memaksa. Lagi dan lagi, di pagi ini, Gw cukup bertengkar sedikit hebat dengan Ibu, orang yang merawat semenjak masih berupa molekul di dalam perut beliau, orang yang selalu membuatkan susu walau gw ga minta, sosok yang selalu menelpon di manapun dan kapanpun bukan untuk memanjakan, namun tersimpan rasa kekhawatiran terhadap diri gw...


Tulisan ini gw persembahkan buat Ibu gw yang mungkin ga akan tahu tentang tulisan ini, namun biarkanlah Tuhan yang menyampaikan rasa cinta gw terhadap beliau, dalam bentuk keberkahan di setiap langkahnya mencari rezeki untuk membiayai ke-3 anaknya yang Insha Allah akan berbakti untuk beliau


Pagi ini, sebelum gw melangkahkan kaki ke kampus, gw langsung bercerita tentang keinginan ke Mesir dalam mengikuti 3rd Global Islamic Marketing Conference, namun beliau langsung menolak, tegas, dan ngebuat diri gw langsung cukup emosi, gw kurang tahu apa alasannya namun gw langsung menjudge kurang berbaik sangka terhadap ibu sendiri, masha allah, gw mencoba lari dari kenyataan dengan menjauhkan diri dari ibu gw, menyendiri, dan merenungi kira-kira apa yang salah sama gw.


Percayalah, dalam alam bawah sadar gw, di saat menyendiri, itulah pertarungan antara bisikan setan dengan rasa kemanusiaan yang Tuhan tanamkan mutlak pada diri kita.

Setiap doa, rasa kecewa, kebanggan, kesedihan, keinginan, serta penolakan keinginan Orang Tua kita terhadap diri kita pasti Allah akan memainkan andil besar. Karena sadarilah bahwa Surga itu Di bawah Telapak Kaki Ibu


Gw udah terlalu banyak menghindar, terlalu lama tidak ingin mendengarkan, terlalu besar kekecewaan tanpa jelas terhadap setiap keputusan Ibu gw yang gw selalu bicara atau ngobrol dengan sedikit dengan beliau hingga menjadi prasangka yang kurang baik. Dan pagi ini, udah saatnya, ga zamannya lagi perilaku lw setiap bertengkar dengan ibu malah kaya sinetron di Indosiar yang malah kabur naik Naga terbang lalu nangis di udara, atau malah hampa memandang danau kosong lalu berbicara kepada ibu peri. BIG NO!


Apa yang lw lakukan saat ini adalah miniatur lw di masa depan, Jika lw ingin mempunyai istri yang baik dan sholehah maka berbaktilah pada Ibu. Jika lw mau punya anak yang nurut sama orang tua maka berbaktilah sama Ibu-bapak. Jika lw pengin punya naga, mendingan lw ikut casting di sinetron Indosiar.


Bismillah,
Gw mendinginkan hati, memanggil nama Ibu, dan kami coba duduk berdua di meja makan, Gw coba ceritakan apa yang menjadi kesalahan gw selama ini, apa yang menjadi impian gw untuk buat bangga ibu dan bapak gw, apa yang menjadi latar belakang mengapa gw ingin menjelajah 3 Benua sebelum keluar dari FEUI, mengapa gw kesulitan ketika mengikuti proses belajar di FEUI ini,


Dan Ibu pun menceritakan hal yang sama, tentang apa impian beliau terhadap gw, tentang apa yang beliau takutkan dengan Masa Akhir Drop-Out kuliah gw, tentang kekhawatiran beliau tentang nasib gw di masa depan, [mengingatkan kembali] tentang betapa sulitnya pendidikan Ibu gw di masa kecil, tentang cueknya gw tiap ibu gw sms atau telpon sama gw.


Demi Allah, Hampir menetes air mata ini setiap ibu gw cerita tentang hal-hal diatas. Sungguh, rasanya, gw telah dzalim dengan perasaan dan hati ibu gw, sungguh telah ingkar rasanya terhadap apa yang Ibu gw inginkan terhadap gw. Masha Allah


Kadang gw berpikir, dan ini akumulasi memang, ketika lw seringkali bergabung dalam kepanitiaan atau organisasi, berbagai kesibukan lw tolerir, berbagai masalah internal lw coba atasi, dengan kumpul bareng, dengan ngobrol bareng, memasang muka seolah-olah menjadi makhluk paling bijaksana dengan mendengarkan setiap curhatan teman, setiap omelan teman terhadap kita.


Namun, pernah ga ketika lw coba duduk bareng dengan orang tua lw, turunin ego lw, ngobrol dengan senyum keikhlasan, dari hati-ke-hati, tahu apa yang dulu orang tua lw lakukan hingga lw bisa memegang PC atau laptop lalu menbaca tulisan ini. Berapa banyak keringat yang udah Ibu-Bapak lw lakukan demi kenikmatan yang jarang lw [mau] rasakan dan mengucapkan dengan senyum paling ikhlas nan cerah : “Terima kasih ya Mah, Bu, Pak, Pah, Yah, dsb”

Percayalah keadaan terbaik itu bukan ketika lw merasakan kesuksesan dengan memberikan segala harta benda ke orang tua lw, itu sebatas hadiah, karena akan jauh lebih berharga ketika lw memahami apa yang udah orang tua lakukan ama lw hingga lw mampu membaca tulisan ini :)

|| 2012 - Oktober - 29 || Melarikan Diri dengan Flower by L’Arc en Ciel




Senin, 29 Oktober 2012
Pk 09.26
Melarikan Diri dengan Flower by L’Arc en Ciel

Baiklah, judulnya terlalu ekstrim ya? Buat sebagian anak muda para pembaca yang sedang galau menghadapi masa depan bukan? Haha... tenang, Setau gw masa ini, ya saat ini, ketika kalian membaca notes gw pun, masa sekarang ini adalah alat untuk mencapai masa depan, tapiii….. bukan itu ko’ maksud dari tulisan ini, karena maknanya hanya ingin memperkenalkan ke kalian tentang sebuah lagu yang biasa jadi pelarian gw di saat rasa stress menembus otak gw dan gw dah ga asadr akan keadaan sekeliling gw…

Introduction
Jujur, gw merasa bersalah, sangat bersalah, selayaknya gw yang ga biasa mandi pagi *aib* *boongan*, selayaknya kalian para pembaca yang ga biasa sikat gigi di pagi hari… Sudah lah, gw sedang tidak mood untuk melucu, seharusnya Sabtu lalu menjadi hari paling meriah buat social project gw yang seharusnya membagikan daging qurban ke sekitar 45 ibu-ibu penyapu jalan UI di depan Balairung Pk 16.00, namun karena kesalahan gw, iya, mungkin, kesalahan pribadi gw, SEMUA BERANTAKAN, jadwal acara yang sampai molor hingga Pk 18.30 diakibatkan kesalahan gw sebagai pemimpin yang kurang bisa percaya terhadap kapasitas tim sendiri sehingga ketika take over dengan bantuan orang malah menjadi MALAPETAKA buat semua pihak yang terlibat.

Maaf, Mohon maaf,
Gw tulus ingin meminta maaf kepada beberapa Alumni Akhwat FSI FEUI yang pasti kecewa berat dengan ketidakteraturan gw, dengan segala keterlambatan gw, dengan segala komando gw, dengan segala hal yang mungkin memang sulit untuk dimaafkan… Buat 1 tim gw, pasti Riri panic dan tentunya kecewa dengan keterlambatan gw yang begitu parah… Buat Luthfi yang gw terlalu ragu untuk percaya… Jujur, lidah ini masih kelu, kaku, sekedar meminta maaf yang gw cukup takut kalian tidak menerimanya… Insha Allah kedepan gw akan JAUH LEBIH PERCAYA sama temen 1 tim dibanding sama pihak lain yang punya segala fasilitas namun tidak tahu keadaan tim…

Percayalah,
Rumput tetangga memang jauh lebih hijau, lebih bersih, lebih terawatt, lebih baik, namun bukan berarti kamu harus pergi dari halaman rumahmu sendiri, Jika kecewa dengan keadaan maka perbaikilah, jangan lantas kau menghardik lalu berpindah seenaknya

Ya sudah,
Ayolah, yang sedang punya masalah, yang sedang galau tak berujung, dengarkan sebuah Lirik (?) atau saya lebih suka menyebutnya Puisi dari L’Arc en Ciel




Flower Song by L’arc en Ciel

Sou kidzuiteita Gogo no hikari ni mada
(So I realized In the afternoon light still)
Boku wa nemutteru
(I am sleeping)
Omoidoori ni naranai shinario wa Tomadoi bakari dakedo
(The scenario which doesn't turn out the way I want Is only distracting)

Kyou mo aenai kara beddo no naka me wo tojite
(Because I can't meet you today I close my eyes on my bed)
Tsugi no tsugi no asa made mo Kono yume no kimi ni mitoreteru yo
(Until the morning after tomorrow I am fascinated by you in this dream)

Itsudemo kimi no egao ni yurete
(I am always waving in your smile)
Taiyou no you ni tsuyoku saiteitai
(I want to bloom vigorously like the sun)
Mune ga Itakute Itakute Kowaresou dakara
(Because my heart hurts and hurts and is about to break)
Kanawanu omoi nara Semete karetai!
(If it is a wish that will not come true Then wither!)

Mou waraenai yo Yume no naka de sae mo onaji koto iu n da ne
(I can't laugh anymore Even in my dream you will say the same thing)
Mado no mukou Hontou no kimi wa ima nani wo shiteru n darou
(On the other side of the window I wonder what the real you is doing)

Tooi hi no kinou ni karappo no torikago
Wo motte aruiteta boku wa kitto kimi wo sagashiteta n da ne
(Walking and holding the empty bird cage yesterday)
I was surely looking for you)

Azayakana kaze ni sasowarete mo
(Even if I am invited by the splendid wind)
Muchuude kimi wo oikaketeiru yo
(I will still pursue you whole-heartedly)
Sora wa Ima ni mo Ima ni mo Furisosogu you na aosa de
(The sky Even now Even now With its vast blueness)
Miageta boku wo tsutsunda
(Wrapped around me as I looked up)



like a flower 5x
---flowers bloom in sunlight and I live close to you---

Ikutsumono tane wo ano oka e ukabete
(Scattering many seeds upon that hill)
Kireina hana wo shikitsumete ageru
(I will spread beautiful flowers all over [for you])
Hayaku Mitsukete Mitsukete Koko ni iru kara
(Quickly Find [me] Find [me] Because [I] am here)
Okosareru no wo matteru noni
(Although I'm waiting to be woken up)
Itsudemo kimi no egao ni yurete
(I am always waving in your smile)
Taiyou no you ni tsuyoku saiteitai
(I want to bloom vigorously like the sun)
Mune ga Itakute Itakute Kowaresou dakara
(Because my heart hurts and hurts and is about to break)
Kanawanu omoi nara Semete karetai!
(If it is a wish that will not come true Then wither!)

More lyrics: http://www.lyricsmania.com/flower_lyrics_laruku.html
All about Laruku: http://www.musictory.com/music/Laruku

|| 2012 - Oktober - 1 || Kisah Bedu : Surat untuk Tuhan




Kisah Bedu : Surat untuk Tuhan

Nomor              : 18.52/PM/06/JULY/2011
Lampiran          : Seuntai doa
Perihal              : Permohonan salam dan doa

Kepada Yth
Sang Penggengam Kehidupan,
Aku tahu, hampir setiap hari engkau beserta prajurit surgaMu menatap dunia, melihat tingkah laku setiap ciptaan sempurnaMu. Salah satu prajuritMu selalu siap dengan pencabut nyawa dalam raga individu, entah memakai kekuatan apa sehingga setiap manusia akan merasakan pertemuanMu dengan akumulasi amalan serta dosanya yang akan menentukan rasa perih atau bahagia bertemu denganMu.

Maaf jika aku lancang wahai Pencipta Segala Keputusan,
Mungkin sebaiknya aku memperkenalkan diri agar tak diusir oleh prajuritMu dari tempat paling suci disisiMu. Orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Bedu, entah apa artinya. Aku banyak sekali mempunyai seorang teman hingga aku terlupa apa yang telah mereka lakukan padaku. Persis seperti terlalu banyaknya keputusanMu yang selalu membuatku beruntung di dunia tetapi hampir aku lupakan karena bergeser konsentrasi ini dengan segala rutinitasku.

Tahukah wahai Penerang Malam,
Di hari Minggu ini, tepatnya tanggal 3 Juli 2011, aku menerima pesan dari salah seorang temanku, pesan yang akan kuingat, bukan karena beritanya, tetapi tentang apa yang teman dari temanku alami. Sebuah pengingat bahwa suatu saat aku akan berjumpa denganMu, bukan untuk bertamasya bersama, tetapi untuk saling bertanya, apa yang aku lakukan dengan segala pemberianMu.

Kalau tidak salah nama temannya temanku itu (Alm.) Nur Fidini, mungkin aku tak kenal banyak tentang dia, hanya sekedar senyuman kemenangan atas peraihan Peserta Terbaik UI-SDP 2010 yang aku tahu dan masih ditambah dari artikel yang masuk ke Koran nasional! Hebatkan? Selama 2-3 hari semenjak berita tersebut, aku selalu melihat doanya bertaburan di ruang multimedia social ini. Iri aku dibuatnya! Tapi tak apalah, aku tahu bahwa manusia itu akan menuai apa yang ia tanam.

Wahai sang Pencipta 2 Dunia,
Sampaikan salamku padanya ya! Aku merasa bersalah dengan tak datang untuk melihat keadaanya saat ia terbaring menunggu keputusanMu, saat ia tak bisa menatap dunia ciptaanMu yang mampu menenggelamkan segala sujud syukurku., saat ia hanya bisa terpejam lalu mengingat segala perbuatan amalnya, bukan tak mungkin bahwa aku akan mengalaminya suatu saat. Tapi tahukah wahay Arsitek Terbaik Dunia? Aku tahu bahwa ia akan tersenyum disana, menunggu dipersimpangan untuk menjemput segala amalnya di dunia ciptaanMu.

Hm, sepertinya ini akan menjadi penghujung kata dalam surat ini.
Aku ingin menutup suratku untukMu dengan syair dari kawanku.....


Serahkan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepada-Nya
Cinta-Nya adalah jawaban-Nya,
karena Tuhanlah Maha Cinta

Ttd,
Bedu bin Debu

|| 2012 - September - 15 || Ini Kisahku, Mana Kisahmu? Pengalaman Pertama Kelas PLK - Syariah (Bag. 1)


15 September 2012,
Ini Kisahku, Mana Kisahmu?
Pengalaman Pertama Kelas PLK - Syariah (Bag. 1)



Baiklah,
Kisah ini dimulai dengan ambisi seorang manusia setengah hati, berwajah rupawan, berbadan singa, yang ingin IP-NYA (Ulangi ya) IP-NYA di semester 9 ini semacam mendekati CUMLAUDE, sehingga pikiran oportunis dia saat mengisi SIAK-NG diharuskan memilih mata kuliah yang dosennya seperti Dewi Kwan-In yang membantu umatnya di dunia yang menderita busung IPK.

Banyak info dari teman seangkatannya yang memberitahukan bahwa kelas bermata kuliah Syariah memberikan kesempatan lebih besar untuk mendapat nilai A, dan dia berimajinasi andai saja dari semester pertama semua mata kuliah berlandaskan asas welas kasih, Huehuehue…

Dengan mengucap Bismillah, disertai beberapa saksi, serta mahar berupa BOPB, maka Alhamdulillah Sah! Bahwasanya PLKS menjadi pendamping hidup selama 1 semetser kedepan.
*suara takbir dari massa FPI*

Dan akhirnya,
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, saat satu demi satu, lembar demi lembar pakaian dari PLKS dilepaskan, bersiap untuk bermesraan dalam sebuah ruang, dan hari Jumat kemarin, dia dengan mata kepala sendiri, mata telanjang yang suka melihat binatang telanjang itu menyekasikan sendiri Keagungan dari mata kuliah PLK - Syariah.
*suara terompah dari belakang*

Baru kali ini dalam sejarah kuliahnya, dia ga keluar kelas saat mendengar penjelasan dosen. Bukan untuk belajar matematika ekonomi, bukan analisis kurva apalagi grafik terkutuk, namun penjelasan tentang Ekonomi Islam tentang hal-hal sederhana yang dikupas dari Hadist Rasullullah SAW…
*Shallu ‘allan Nabih!*

Pembahasannya sangat practical seperti jual-beli uang di pinggir jalan, sejarah riba, tentang penipuan, kupon undian berhadiah bank umum, serta hal-hal lain. Sayangnya yang membawa materi adalah seorang lelaki! Jadi, dikemudian hari dia tidak punya alasan untuk CARI PERHATIAN dengan dosen yang biasanya seorang akhwat. *benerin tato naga*

Wuuooh,
Baru kali ini dia merasakan langsung bagaimana Alquran dan Alhadist dibedah dari sisi Ekonomi yang dibutuhkan warga dunia - akhirat, disampaikan dengan bahasa sehari-hari, ilmiah, menarik, serta dapat dijadikan bahan perbincangan jika bertemu dengan pujaan hatinya si Dia yang berbeda Fakultas & Angkatan. *Ini Kode Parah* :D

|| 2012 - Agustus - 24 || Jatuh itu bernama Cinta


24 Agustus 2012, Jatuh itu bernama Cinta

Kau ciptaannya yang terindah, yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi, aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan kuharapkan kau tahu…



Tulisan ini mungkin seperti tulisan sampah, tapi biarlah apa yang ada di hati ini coba diekspresikan ke dalam susunan kata-kata daripda menjadi sampah di hati terdalam #Uhuk,

Baiklah, sudah lama rasanya gw ga nulis lagi semenjak pemutaran perdana film Batman The Dark Knight Rises dikarenakan undangan premier film yang begitu banyak, maklum artis pinggir kota, *huehuehue… Jika ada 100 orang yang mendengarkan lagu JRocks menandakan bahwa dia sedang jatuh cinta maka itu adalah gw, Jika ada 10 orang lelaki yang merasa seperti Fachry Ayat-Ayat-Cinta maka dengan senang hati gw berkata bahwa itu adalah gw, dan jika ada 1 laki-laki yang menyukai Kangen Band maka gw yakin dulunya dia adalah perempuan tulen… *Istighfar

*kembali ke topik*
Gw tahu bahwa Cinta itu adalah Fitrah, dan sudah banyak ceramah yang mengatakan bahwa Cinta itu indah jika disampaikan pada waktunya nanti, namun gw menggugat itu semua! Itu merupakan hukum rimba yang tak memihak kaum papa asmara seperti gw yang sedang merasakan indahnya *hilang sinyal*
Oke ga usah dilanjutkan,

Setiap manusia pasti pernah merasakan Cinta, namun yang membedakan adalah cara mereka untuk menghormati perasaan Cinta itu sendiri, ada yang diutarakan, ada yang dipendam, ada yg disampaikan, dan hanya ada yang diadukan kepada Tuhan agar Dia yang menyampaikan pada yang dicinta.

Kali ini gw sampai pada titik bagaimana cara menjaga perasaan Cinta itu sendiri, apakah yang gw rasakan patut disampaikan kepada orang yang tepat atau biar saja dipendam sampai Tuhan yang memisahkan *ko jadi desperado begini, hahaha…

Andai saja ada alat yang mampu menebak perasaan wanita pasti akan gw bujuk teman untuk membelinya lalu gw pinjam. Namun itulah wanita, karena sebuah rahasia itu membuat seorang wanita menjadi wanita! :) Namun buat sebagian lelaki hampa antar galaksi, ini soal kepastian, atau soal keputus-asa-an. Jangan sampai cinta yang timbul hanya berakibat pada penjauhan diri pada Tuhan. Masha allah… *benerin baju koko*



Kau yang ku inginkan, meski (belum) kuungkapkan
Kau yang kubayangkan, yang selalu kuimpikan,
Aku Jatuh Cinta,

|| 2012 - Juni - 10 || Renungan Ciliwung, tentang Malam, Teman, dan Kesuksesan

10 Juni 2012,
Renungan Ciliwung, tentang Malam, Teman, dan Kesuksesan

Sudah kesekian kalinya saya terus menapaki hidup yang baru bersama Sandi Pardamean, di wilayah Ciliwung, tepat di Bantaran Kalinya, wilayah Bukit Duri, dekat dari SMAN 8. Dari sekian banyak kegiatan social yang saya lakukan selama kuliah di FEUI, hanya ada 2 yang sepertinya benar2 menancap kuat akar kedekatan individual dengan masyarakat, yaitu Gerakan UI Mengajar dan #saveCiliwung ini.

Sejujurnya,
Tahapan assessment yang dilakukan di 2 program yang disebutkan diatas mengalami evolusi pemahaman dari dalam diri saya, mencapai tingkat penyempurnaan, dan hasilnya, semakin kesini semakin menyadarai bahwa butuh sebuah pengorbanan dalam setiap tindakan. Pertanyaan selanjutnya adalah :
“Apakah Saya Benar-Benar Siap?”


Ruang BEM FEUI, sekitar bulan Juni 2010
Saya terlibat perbincangan serius-santai bersama Ketua BEM FEUI 2010 beserta Korbid Sospolnya, ketika bergabung di dalam tim Desa Binaan FEUI 2010, pertanyaan polos terlontar terkait apa makna pragmatis dan ideal dari seorang mahasiswa, dan jawaban mereka pun sudah terlupakan oleh saya, Hhehe


Posko Ciliwung, RT.04, RW11
Malam itu sudah menunjukkan Pk 21-an dan saya masih mengobrol bersama warga dan Ketua RT yang cukup nyentrik. Tanpa bluffing, malam itu benar2 terasa tenang dan langit penuh bintang, dan seketika ketenangan di dalam diri saya terusik saat pak RT bertanya :
Gih, temen-temen pada kemana? Ajaklah kemari…”

Dengan kecepatan supersonik, pikiran saya terbang melayang melintasi dimensi jalan Pasar Minggu, menembus kemacetan, dan pikiran itu sampai di gerbang Universitas Indonesia. Terlintas bayangan teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi, atau bahkan sudah melintasi Negara lain untuk konferensi, membawa piala kompetisi, membuat bangga diri sendiri dan teman-temannya. Sementara saya masih bergulat dengan kegiatan social yang mungkin sangat lama mencapai kesuksesan ini. Berkorban waktu, tenaga, bahkan sampai pikiran yang menguras uang. Pada suatu titik pernah saya berpikir ekstrim,


Apakah ini yang dinamakan Kesuksesan? Atau malah hanya menjadi Pelarian?


Seringkali setiap kegiatan yang saya lakukan berbuah pada pemikiran bahwa itu hanya menjadi pelarian dari setiap kebodohan akademik yang saya lakukan di FEUI. Terkadang sinis dengan kesuksesan yang diraih orang lain dengan tameng trade-off antara kesibukan pengabdian masyarakat dan kegiatan akademik.

Dan malam itu,
Idealisme ini berguncang hebat kembali. Pada titik terendah,
Tetap pada kondisi sekarang, atau mundur beberapa langkah lalu diam?


Apakah pengorbanan yang saya lakukan sudah cukup membahagiakan orang lain? Masyarakat Ciliwung? Cikangkung? Kp.Gedong? Rangkapan Jaya? Atau orang tua? Atau bahkan diri saya sendiri?


Di saat teman-teman mahasiswa lain sudah meraih prestasi atau kesuksesan mencapai luar negeri, IPK tinggi, memenangi kompetisi, atau bahkan menyusun skripsi? Sementara saya masih berkutat dengan pengorbanan tanpa batas akhir ini.

|| 2012 - Mei - 28 || Ujian Diatas Ujian, PKM Crap!

28 Mei 2012, Ujian Diatas Ujian, PKM Crap!

Kisah Ujian Pertama di UAS
Baiklah, ketemu lagi sama gw, peranakan Jawa pesisir laut, ama daerah pegunungan, sehingga menghasilkan kepribadian seperti Pandji di TVOne yang kerjaannya ngudek-ngudek uler. *kadang gw berpikir si Pandji ini dilahirin di kandang uler apa ya n diasuh sama Sai baba lagi jangan2, uler kayanya nurut banget ama dia*

Hari ini gw melewatkan ujian gw di kelas PKM, ya gw pake kata “melewatkan” karena gw merasa ga mengerjakan, pas buka soal, gw merasa melihat semua angka menjadi kaligrafi arab dan berubah menjadi rambut medusa, semua angka bercabang, semua angka berubah jadi wajah Pandji si Manusia Ular....
 Arrgggghhhh...
*colok mata pake pulpen*



3 Anak SMK
Fiuhh... \(O_o)”/
Akhirnya gw berhasil kabur dari kenyataan, memang dunia ini penuh dengan hukum rimba, dibunuh atau terbuhu, memakan atau dimakan, wanita atau setengah pria,

Motor pinjaman berhasil gw bawa melintasi kutek, penuh dengan mafia pakaian transparan dari anak kosan. Cih! Mau muntah gw ngelihat orang2 pada pede ama bulu kakinya, pada pamerin paha yang isinya kuah nasi padang.

Ga berapa lama, emang gw dah niatain diri buat isi pulsa, untung aja ada tukang jual, hampir gw telpon temen2 gw buat ngerampok tu ruko, Tsssaaahh! Dari kejauhan, bingung gw! Ada 2 anak cowo SMK celananya ngatung semua, ketat, dah kaya pasukan Lady Gaga, 1 anak cewe SMK, lagi pada nongkrong depan tuh ruko. Bingung gw, sulit bedain, mana si Dora, mana si Boots, mana Andhika Kangen Band, cewe ama cowok rambutnya mirip semua kaya drummer Changcuters.

Sial! Omongan nih 3 bocah dari mulai gir motor, samurai, njir-njir-an, grepe-grepe-an,  sampai bahasa atasan paha diomongin di depan umum. Emang ya pada anak SMK jaman sekarang pada ga tau sopan santun, ada orang tua di depannya juga lagi mau beli pulsa.



Kepikiran Tuhan
Sore itu, yang penuh dengan senja dan wajah-wajah mirip gurita sepanjang Kutek, duduk diatas motor dan berpikir kembali, dari mulai hari ini, mencoba kembali ke masa lalu saat gw masih kerja di sirkus, kembali ke masa lalu saat gw masih pake sabun nuvo buat shampoan,

Sebenernya apa ya yang Allah mau dari gw?
Gw sadar ko, tahu, Allah tahu yang terbaik buat umatNya, kadang gw bingung ini sebenernya cobaan atau rezeki dari dia, ini sebenernya cinta Dia atau amarahNya, ini Kangen Band kenapa bisa terkenal dari CD bajakan?

*Ngunyah Momogi*

|| 2012 - Mei - 27 || 3 Cerita Galau di Minggu Semu

27 Mei 2012, 3 Cerita Galau di Minggu Semu

Baiklah, entah apa yang membuat jari ini tetiba ingin menulis tetapi tiada hal lain yang mendorong gw selain untuk menarik perhatian dia dan menandingi kualitas blog dia. Jika blognya dia berisi kisah bermutu dari mulai berbait-bait doa hingga puisi hampa, maka ini gw, gw dengan segala kepribadian ganda gw, gw dengan segala cerita setiap harinya yang penuh dengan aib dan dusta, serta gw dengan segala ketidakpekaannya tentang cinta,
*ngunyah momogi*

Ini gw, setiap menjelang UAS, dan biasanya yang sering dialami mahasiswa aktivis yang kerjaannya rapat dan mencari perhatian akhwat, tetiba pikiran hampa gw yang berisi otak Hommer The Simpsons menangkap banyak cerita secara seketika di sore ini setelah keluar kosan gw yang penuh dengan tanaman merambat,
*nelen momogi*



Jaket BEM FEUI 2010
Baiklah, tugas gw sore ini dimulai dengan mengantar Infocus ke stasiun UI, naik motor, pinjaman, kreditan, gw buka lemari pakaian gw yang penuh dengan pakaian orang hasil jarahan, di sudut pojok lemari gw *diiringi lagu John Lennon* tetiba mata lentik ini menatap sesosok bayangan sesuatu, hampir gw kira Roy Suryo lagi ngumpet di lemari gw, ternyata sebuah Jaket BEM FEUI yang lusuh dan tak terpakai lamanya,

Gw pake, gw memberanikan diri untuk ngaca setelah sekian lama gw ngaca di genangan air depan kosan.

Gila! Parah! Edan! Kangen Band! Raditya Dika!
Segala kata2 kasar gw keluarkan ketika melihat diri gw di cermin, seketika gw terperangah saat  gw kira ada Shen Long lagi menatap gw, tapi bukan itu masalahnya. Seketika pikiran gw flashback ke belakang saat di tahun 2010. Pikiran gw melayang, sampai pada suatu kalimat :

“Apa ya yang udah gw lakuin buat diri gw, buat orang tua, buat masyarakat sebelum gw pake Toga?”



2 Akhwat Berlari di Sekitar Psikologi
Setelah gw mendramatisir kejadian tadi selayaknya adegan di Tersanjung-Indosiar, gw mulai menenangkan diri, gw minum air dari tadahan hujan lantai 2 kosan gw, gw rebahkan diri gw diatas ranjang, dan berhamburan makhluk tak punya nurani temennya si Sandi, Kecoa, dari bawah ranjang gw,

Gw mulai naik motor dan menjelajah UI, dari St.UI setelah gw kembaliin Infocus, sesaat lewat depan psikologi, dan terlihatlah, terkesimalah, terperangahlah, tersadarlah 2 mata gw ini kepada 2 akhwat yang sedang berlari santai di sore hari, *baca al ma’tsurat”

Bukan pada parasnya yang penuh dengan goresan ayat qur’an gw tertuju, bukan pada semburat senyumannya hati gw mengadu, tetapi pada nikmatnya mereka bisa mengatur waktu, bisa  berlari di minggu sore, dan mungkin setelah belajar menjelaang UAS.

Sungguh ya, gw semakin tersadar bahwa Allah itu ciptain waktu bukan untuk dipakai bermalas-malasan di kosan atau menunggu datangnya sms dia, tapi harus untuk hal yang produktif, hal yang bermanfaat buat orang lain, atau buat diri sendiri & orang tua.

“Apa yang udah gw lakuin ya di hari Minggu ini semacam 24 jam aja?, masa ga bisa bagi waktu?  Untuk Pribadi, Orang lian, atau buat Tuhan gw? Mana gw dah jarang lari lagi”



2 Anak Pemulung di Pom Bensin Kukel
Dimulai dari kejadian teguran Tuhan di kosan, depan Psikologi, hingga akhirnya gw menyelamatkan diri (baca:kabur dari kenyataan) dengan mendarat ke Pom Bensi buat buka puasa. Bukan buat gw, tapi buat motor gw.

 Ya Tuhan,
Ini 2 bulan menjelang Ramadhan, pas depan mata gw, terlihat 2 sosok pemulung cilik yang membawa kardus bekas beserta botol aqua, *tetiba teringat pada Ilvan dan Fajar*, Otak islami gw tetiba tertuju pada zaman Umar bin Abdul Aziz bukan?  Yang pas zaman dia ga ada rakyat jelata dan melata selayaknya keadaan Fajar-Chipmunk?

Sejujurnya,
Hati gw mendadak bingung, setelah sekian lama bingung dengan jalan pikiran pembuat iklan Smash Makan Sonice (S.M.S), apa yang harus gw lakuin ketika ada 2 anak pemulung pas, tepat, berada di depan gw, di depan ATM-ATM yang ada di pom bensin Kukel itu?

Terlalu banyak gw menimbang dan mengingat dari mulai “Darimana dia berasal?” “Makan apa mereka hari ini?” “Apakah kedua orang tuanya tak peduli dengan dia?” “Apakah pas gw kasih duit beserta foto gw maka dia akan menjadi pengemis?” “Apakah mereka sedang ikut reality show Tolooooong?” “Apakah... Apakah... Apakah... Arrgghhhh”
*Ngunyah Swallow*

Menyesal gw terlalu banyak pertimbangan buat bantuin mereka, bantu 2 anak pemulung kardus dan botol itu yang gw ga tau hari itu dia udah makan sonice apa belum, jadi ingat gw sama perkataan Bg Arif, dalam filmnya beliau, Sang Murobbi-ah

“Ketika kalian terlalu banyak pertimbangan dalam melakukan kebaikan, maka setan akan mengisinya dengan kekhawatiran dan penundaan kebaikan”

|| 2012 - Februari - 12 || antara UI Mengajar Batch I & Kadept Sosmas BEM UI 2012









12 Februari 2012, Pk 21.03
antara UI Mengajar Batch I & Kadept Sosmas BEM UI 2012



|| JAT BEM UI 2011 ||
Malam ini lelahnya bukan main, tanggal 9 pagi pulang mengabdi selama 1 bulan di pedalaman Garut Selatan, tepatnya di Desa Cikangkung, lalu dilanjutkan tanggal 10 malam berangkat ke Pantai Sawarna untuk menutup kegiatan BEM UI 2011.

Saat Sabtu, tertanggal 11 Februari 2012, isu itu akhirnya dibicarakan juga. Tentang sebuah keputusan untuk melanjutkan Revolusi di Sosmas BEM UI. Tentang kepemimpinan struktural selama 1 tahun kedepan. Sebenarnya saat saya bertugas di Desa Cikangkung, sudah banyak isu tentang pemilihan BPH BEM UI 2012, pun ketika saya melihat timeline dan ramai dengan pembicaraan tersebut. Sejujurnya, terselip rasa sedikit kecewa dengan twitter @BEMUI_2012 yang gembor berbicara tentang pemilihan BPH, namun di 1 sisi, UI Mengajar sedang berjalan yang seharusnya dibantu dengan publikasi #BukuUntukBojong.



|| Tentang Prinsip ||
Ada sifat yang saya suka dari Faldo, apapun motifnya, saya tidak begitu kenal dia. Pada 1 momen, dia meminta bertemu dan sharing cukup banyak di FIK-UI tentang Sosmas BEM UI kedepan. Tentang program UI Desal yang sejujurnya buat saya tidak begitu inovatif & kontributif sepertinya. Karena memang dari program Sosmas BEM UI 2011 masih banyak hal yang harus dibenahi, maklum, dikarenakan Sosmas BEM UI 2011 seperti mengalami revolusi dari Sosmas BEM UI 2010.

|| 2012 - Januari - 16 || Pilar Nusantara (PINUS)

Para mahasiswa harus bangkit dari Keterpurukan dan Keterasingan untuk melawan ketertindasan sosial di dalam negeri (Sutan Syahrir)


16 Januari 2012,
Terhitung dari bulan Mei 2011 hingga Januari 2012,
Sama seperti proses lahirnya sebuah Bayi, yang telah dikandung selama 9 bulan lebih, Bayi yang masih, harus, dan terus menerus belajar untuk bangkit. Proses melelahkan dari Sang Ibu untuk membentuk dan berjuang melahirkan Jabang Bayi ke dunia. Sang Bayi yang terlahir dari rahim Kepedulian terhadap ketertimpangan sosial di daerah. Tercipta dari benih Semangat mengajarkan makna pendidikan.

Sang Ibu yang mencoba membuka mata Sang Bayi untuk melihat keadaan Indonesia. Pemandangan Ketertimpangan dan Penindasan Sosial. Proses ini bukan usaha pribadi, tetapi kolektivitas murni dari semangat Sang Ibu untuk mengajarkan kepada Sang Bayi tentang Perjuangan, tentang Indonesia,

Sebuah kosakata nama yang mungkin aku tak tahu apa maknanya, terlahir, dari sebuah proses panjang,
Pilar Nusantara




Sungguh, lelah dari Sang Ibu serasa terbayarkan sesaat proses Pelepasan 30 Pengajar Terpilih dari yang Terbaik se-Universitas Indonesia. Untuk mengajarkan makna berani bermimpi bagi anak-anak di daerah sana. Cara rasionalitas berpikir mahasiswa membuat kita sah-sah saja untuk menghapus tujuan mulia memberantas buta huruf selama 23 hari di daerah terpencil.