|| 2012 - Agustus - 24 || Jatuh itu bernama Cinta


24 Agustus 2012, Jatuh itu bernama Cinta

Kau ciptaannya yang terindah, yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi, aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan kuharapkan kau tahu…



Tulisan ini mungkin seperti tulisan sampah, tapi biarlah apa yang ada di hati ini coba diekspresikan ke dalam susunan kata-kata daripda menjadi sampah di hati terdalam #Uhuk,

Baiklah, sudah lama rasanya gw ga nulis lagi semenjak pemutaran perdana film Batman The Dark Knight Rises dikarenakan undangan premier film yang begitu banyak, maklum artis pinggir kota, *huehuehue… Jika ada 100 orang yang mendengarkan lagu JRocks menandakan bahwa dia sedang jatuh cinta maka itu adalah gw, Jika ada 10 orang lelaki yang merasa seperti Fachry Ayat-Ayat-Cinta maka dengan senang hati gw berkata bahwa itu adalah gw, dan jika ada 1 laki-laki yang menyukai Kangen Band maka gw yakin dulunya dia adalah perempuan tulen… *Istighfar

*kembali ke topik*
Gw tahu bahwa Cinta itu adalah Fitrah, dan sudah banyak ceramah yang mengatakan bahwa Cinta itu indah jika disampaikan pada waktunya nanti, namun gw menggugat itu semua! Itu merupakan hukum rimba yang tak memihak kaum papa asmara seperti gw yang sedang merasakan indahnya *hilang sinyal*
Oke ga usah dilanjutkan,

Setiap manusia pasti pernah merasakan Cinta, namun yang membedakan adalah cara mereka untuk menghormati perasaan Cinta itu sendiri, ada yang diutarakan, ada yang dipendam, ada yg disampaikan, dan hanya ada yang diadukan kepada Tuhan agar Dia yang menyampaikan pada yang dicinta.

Kali ini gw sampai pada titik bagaimana cara menjaga perasaan Cinta itu sendiri, apakah yang gw rasakan patut disampaikan kepada orang yang tepat atau biar saja dipendam sampai Tuhan yang memisahkan *ko jadi desperado begini, hahaha…

Andai saja ada alat yang mampu menebak perasaan wanita pasti akan gw bujuk teman untuk membelinya lalu gw pinjam. Namun itulah wanita, karena sebuah rahasia itu membuat seorang wanita menjadi wanita! :) Namun buat sebagian lelaki hampa antar galaksi, ini soal kepastian, atau soal keputus-asa-an. Jangan sampai cinta yang timbul hanya berakibat pada penjauhan diri pada Tuhan. Masha allah… *benerin baju koko*



Kau yang ku inginkan, meski (belum) kuungkapkan
Kau yang kubayangkan, yang selalu kuimpikan,
Aku Jatuh Cinta,