|| 2015 - Agustus - 12 || #NewLife, Betahkah Singgih?

Pk 14.57, 12 Agustus 2015
Betahkah, Singgih (?)






“jadi gimana nih, Singgih? udah 2 bulan kan disini? betah gak?”

Matahari sebentar lagi akan mengangkat kopernya untuk pergi sesaat dari menyinari bumi bagian Jakarta Selatan. Jam digital di sudut kanan bawah laptop menunjukkan angka 2:57, hamdalah tugas yang baru saja disidang oleh Kepala Departemen Kajian Strategi Bisnis hanya menyisakan sedikit revisi, “akhirnya bisa tidur lebih awal, 15 menit selesai lah ini”, batin saya kegirangan serasa anak usia 7 tahun yang membunyikan terompet tahun baru.

Saya berada di ruang rapat Divisi Pengembangan Strategi Bisnis yang dapat dikatakan mewah jika dibandingkan fasilitas departemen lainnya. Dengan AC yang super dingin serta purifier yang tersedia dengan meja kaca bundar dikelilingi oleh 10 kursi kerja dan 1 layar TV samsung untuk presentasi. Sebuah investasi di bidang keilmuan yang suatu saat akan dituntut direksi dengan pencapaian kerja divisi ini. Saya menyebut ruangan ini, “Basecamp Cave”.

Akhir-akhir ini pun saya suka menyendiri, terutama di Basecamp Cave, tempat yang (sangat) menyejukkan, jauh dari hingar bingar, dan jauh dari asap rokok, ya, asap rokok.

Tepat lembar ke-2 sebelum selesainya revisi, datanglah seseorang dari Divisi Pengelolaan Aset dan Anak Perusahaan. Nampaknya beliau tipe orang yang ramah terasa dari senyuman dan jabatan tangannya. Kami pernah bertemu saat saya dan partner diajak keliling perusahaan di hari pertama penempatan kerja. Sesuatu yang jarang dirasakan oleh teman seangkatan.

jadi gimana Singgih, sudah 2 bulan kan? Betah gak? atau sedang ikut-ikutan psikotest di tempat lain? Hahaha

|| 2015 - Agustus - 1 || Menemukan Tuhan

Pk 15.02, 2 Agustus 2015
Menemukan Tuhan






“kenapa gw memilih jalan ini, boi, gw merasa sangat dekat hingga gw yakin bahwa gw dapat menemukan Tuhan di tempat tersebut”



Sabtu, 1 Agustus 2015, sesaat setelah bertemu di Masjid Universitas Indonesia untuk berbincang bersama beberapa teman lainnya membicarakan pendakian #naikGunungCiremai, salah 1 sahabat yang sudah saya anggap sebagai seorang saudara ini melontarkan ucapan diatas. Ucapan yang sejatinya tidak saya duga sama sekali, melihat latar belakang keluarganya yang sangat baik dalam hal agama.

Sekitar pk 19.47 kami berbincang cukup lama dari makan di tampat makan langganan di Kutek hingga di emeran masjid Muhammadiyah, Kutek. Lama sekali kami berbincang hingga masalah-masalah yang berkaitan dengan pribadi, idealis, hingga agama.

Dia anak FEUI, angkatan 2009, saya lebih nyaman jika menyebutnya dengan Mr.A di dalam tulisan ini. Banyak sekali dia memberikan sudut pandang mengenai bagaimana seharusnya hidup ini berjalan (menurut pandangannya),


“setiap lw ingin melakukan sesuatu, boi, gw yakin bahwa kita harus mampu menemukan jawaban dari pertanyaan, Apa tujuan hidup lw? Kenapa lw melakukan itu anu ini?”