27 Mei 2012, 3 Cerita Galau di Minggu Semu
Baiklah,
entah apa yang membuat jari ini tetiba ingin menulis tetapi tiada hal
lain yang mendorong gw selain untuk menarik perhatian dia dan menandingi
kualitas blog dia. Jika blognya dia berisi kisah bermutu dari mulai
berbait-bait doa hingga puisi hampa, maka ini gw, gw dengan segala
kepribadian ganda gw, gw dengan segala cerita setiap harinya yang penuh
dengan aib dan dusta, serta gw dengan segala ketidakpekaannya tentang
cinta,
*ngunyah momogi*
Ini gw, setiap menjelang UAS,
dan biasanya yang sering dialami mahasiswa aktivis yang kerjaannya rapat
dan mencari perhatian akhwat, tetiba pikiran hampa gw yang berisi otak
Hommer The Simpsons menangkap banyak cerita secara seketika di sore ini
setelah keluar kosan gw yang penuh dengan tanaman merambat,
*nelen momogi*
Jaket BEM FEUI 2010
Baiklah,
tugas gw sore ini dimulai dengan mengantar Infocus ke stasiun UI, naik
motor, pinjaman, kreditan, gw buka lemari pakaian gw yang penuh dengan
pakaian orang hasil jarahan, di sudut pojok lemari gw *diiringi lagu
John Lennon* tetiba mata lentik ini menatap sesosok bayangan sesuatu,
hampir gw kira Roy Suryo lagi ngumpet di lemari gw, ternyata sebuah Jaket BEM FEUI yang lusuh dan tak terpakai lamanya,
Gw pake, gw memberanikan diri untuk ngaca setelah sekian lama gw ngaca di genangan air depan kosan.
Gila! Parah! Edan! Kangen Band! Raditya Dika!
Segala
kata2 kasar gw keluarkan ketika melihat diri gw di cermin, seketika gw
terperangah saat gw kira ada Shen Long lagi menatap gw, tapi bukan itu
masalahnya. Seketika pikiran gw flashback ke belakang saat di tahun 2010. Pikiran gw melayang, sampai pada suatu kalimat :
“Apa ya yang udah gw lakuin buat diri gw, buat orang tua, buat masyarakat sebelum gw pake Toga?”
2 Akhwat Berlari di Sekitar Psikologi
Setelah
gw mendramatisir kejadian tadi selayaknya adegan di
Tersanjung-Indosiar, gw mulai menenangkan diri, gw minum air dari
tadahan hujan lantai 2 kosan gw, gw rebahkan diri gw diatas ranjang, dan
berhamburan makhluk tak punya nurani temennya si Sandi, Kecoa, dari bawah ranjang gw,
Gw
mulai naik motor dan menjelajah UI, dari St.UI setelah gw kembaliin
Infocus, sesaat lewat depan psikologi, dan terlihatlah, terkesimalah,
terperangahlah, tersadarlah 2 mata gw ini kepada 2 akhwat yang sedang
berlari santai di sore hari, *baca al ma’tsurat”
Bukan
pada parasnya yang penuh dengan goresan ayat qur’an gw tertuju, bukan
pada semburat senyumannya hati gw mengadu, tetapi pada nikmatnya mereka
bisa mengatur waktu, bisa berlari di minggu sore, dan mungkin setelah
belajar menjelaang UAS.
Sungguh ya, gw semakin tersadar
bahwa Allah itu ciptain waktu bukan untuk dipakai bermalas-malasan di
kosan atau menunggu datangnya sms dia, tapi harus untuk hal yang
produktif, hal yang bermanfaat buat orang lain, atau buat diri sendiri
& orang tua.
“Apa yang udah gw lakuin ya di
hari Minggu ini semacam 24 jam aja?, masa ga bisa bagi waktu? Untuk
Pribadi, Orang lian, atau buat Tuhan gw? Mana gw dah jarang lari lagi”
2 Anak Pemulung di Pom Bensin Kukel
Dimulai
dari kejadian teguran Tuhan di kosan, depan Psikologi, hingga akhirnya
gw menyelamatkan diri (baca:kabur dari kenyataan) dengan mendarat ke Pom
Bensi buat buka puasa. Bukan buat gw, tapi buat motor gw.
Ya Tuhan,
Ini
2 bulan menjelang Ramadhan, pas depan mata gw, terlihat 2 sosok
pemulung cilik yang membawa kardus bekas beserta botol aqua, *tetiba
teringat pada Ilvan dan Fajar*, Otak islami gw tetiba tertuju pada zaman
Umar bin Abdul Aziz bukan? Yang pas zaman dia ga ada rakyat jelata dan
melata selayaknya keadaan Fajar-Chipmunk?
Sejujurnya,
Hati
gw mendadak bingung, setelah sekian lama bingung dengan jalan pikiran
pembuat iklan Smash Makan Sonice (S.M.S), apa yang harus gw lakuin
ketika ada 2 anak pemulung pas, tepat, berada di depan gw, di depan
ATM-ATM yang ada di pom bensin Kukel itu?
Terlalu
banyak gw menimbang dan mengingat dari mulai “Darimana dia berasal?”
“Makan apa mereka hari ini?” “Apakah kedua orang tuanya tak peduli
dengan dia?” “Apakah pas gw kasih duit beserta foto gw maka dia akan
menjadi pengemis?” “Apakah mereka sedang ikut reality show Tolooooong?”
“Apakah... Apakah... Apakah... Arrgghhhh”
*Ngunyah Swallow*
Menyesal
gw terlalu banyak pertimbangan buat bantuin mereka, bantu 2 anak
pemulung kardus dan botol itu yang gw ga tau hari itu dia udah makan
sonice apa belum, jadi ingat gw sama perkataan Bg Arif, dalam filmnya
beliau, Sang Murobbi-ah
“Ketika kalian terlalu
banyak pertimbangan dalam melakukan kebaikan, maka setan akan mengisinya
dengan kekhawatiran dan penundaan kebaikan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar