Sustainable Mining Newmont Bootcamp 4
Maju Mundur Cantiknya Proses Seleksi hingga Pertemuan Perdana
::::: 3 Alasan PT Newmont Nusa Tenggara Menolak UU Minerba 2009 :::::
::::: 3 Alasan PT Newmont Nusa Tenggara Menolak UU Minerba 2009 :::::
[1/9] || Lt.4 Perpustakaan Pusat UI, 10 Januari 2014 ||
Danau UI tampak teduh
setelah digempur oleh serangan air dari langit selama beberapa jam belakangan,
sebagaimana ketenangan yang terjadi di lantai 4, Perpustakaan Universitas
Indonesia yang mungkin terjadi karena sedang masa-masa liburan kuliah namun
beda halnya denganku yang terus dikejar deadline
presentasi penelitian akhir di depan para dosen penguji.
Di meja panjang lantai
4, aku ditemani oleh seorang kawan, seumuran namun beda perawakan. Mungkin
karena dia sudah menikah duluan di umur yang masih belia, 22 tahun. Dia mengetahui
keinginanku untuk mengikuti Sustainable
Mining Bootcamp 4 yang diselenggarakan oleh PT Newmont Nusa Tenggara. “Oh.. Mungkin dia tahu keinginanku karena
tahu dari tulisan di social media yang aku sebarkan”, batinku berujar.
“Boi..
Apa yakin lw bakalan menang kompetisi itu? Hahaha... Bercanda,
Maksud
gue, apa yakin lw akan mendapatkan apa yang lw harapkan?”
Seperti biasa, temanku membuka
perdebatan yang biasanya berujung pada diskusi
“Maksud
lw gimana, Boi?”
Aku tak kalah bertanya balik walau aku
paham maksudnya
“Well...
Let say lw menang, walau kemungkinannya kecil, Hahaha... Bercanda,
Apa
lw bakalan melihat semua apa yang terjadi disana? Apakah lw yakin akan melihat
kebenaran disana? Sejauh mana lw tahu bahwa yang lw lihat bukanlah hal-hal yang
disengaja pihak Newmont?”
Temanku bertanya secara tajam
sebagaimana mahasiswa-aktivis sosial politik mendebat
Disaat dirinya masih
berkata, aku hanya mendongakkan kepala, melihat pemandangan luar jendela yang
rimbun oleh pohon setinggi 30 meter yang ditanam tepat di tengah perpustakaan
pusat UI. Disaat temanku terus bertanya yang akhirnya menyerah dengan
memalingkan wajah memandang laptop karena aku tidak pedulikan, aku berujar
pelan,
“Kalau
lw ingin belajar, maka lw harus berprasangka baik
Setidaknya
gw akan bisa adil sejak dalam pikiran karena gw hadir disana
Mendapatkan
pengetahuan langsung, bukan menadah jawaban dari framing media,
Kalau
dalam penelitian, gw mendapatkan data primer di saat lw terus berbicara dengan
data sekunder. Gw bangga dapet nilai A dan lw hanya meratap dengan nilai C,
Hahaha...”
Aku pun menjawab pertanyaan kritisnya
dengan menjambak rambutnya
[2/9]
|| Ruang Mac Perpustakaan Pusat UI, 11 Januari 2014 ||
Hari sabtu adalah hari
kemerdekaan bagi para mahasiswa (jomlo) yang biasanya dihabiskan di
tempat-tempat yang menawarkan fasilitas gratis, tidak terkecuali ruang Mac,
perpustakaan Universitas Indonesia. Ada sekitar 125 komputer Mac yang berjejer
saling berhadapan di ruang seluas 50*100 meter persegi di perpustakaan pusat
ini.
Tak terkecuali aku yang
pk 10.30 ini berada di antara puluhan mahasiswa (jomblo) sudah ngangkring manis di depan layar komputer
Mac. Aku sudah tidak sabar melihat bagaimana hasil lomba karya tulis yang sudah
aku submit di tanggal 2 Januari 2014
di kompasiana.
Dan sungguh malang,
Ketika aku membuka
website www.kompasiana.com,
tercantum pengumuman yang menyebutkan bahwa deadline
untuk submit karya tulis “Mengenal Tambang Lebih Dekat”
diperpanjang hingga 15 Januari 2014 yang seharusnya hari itu adalah pengumuman
pemenang lomba. Aku sudah bisa membayangkan bagaimana semakin suramnya malam
minggu nanti yang sudah pekat karena status jomblo yang didapat.
Aku awalnya membuat
skema,
Dengan penuh rasa
optimis, jika tanggal 15 Januari 2014 adalah pengumuman pemenang peserta
Sustainable Mining Bootcamp maka dengan doa dan ikhtiar yang penuh istiqomah
maka itu akan menjadi kado terbaik di saat sidang penelitian akhirku.