|| 2014 - Oktober - 11 || Tes Otoritas Jasa Keuangan. Tahap 1 - Ada Ada Aja, Mas!

Pk 21.17, 11 Oktober 2014
Tes Otoritas Jasa Keuangan. Tahap 1 - Ada Ada Aja, Mas!






|| Awal Kebimbangan Jalur Masa Depan ||
Posisi saya saat ini masih sebagai analis di Unlimited Insights & Co. Konsultan ini dimiliki oleh Pak Harryadin Mahardika, seorang mentor saya yang amat sangat berjasa dalam membentuk pola pikir untuk menghargai suatu penelitian hingga seseorang yang menjadi muara ketika ada urusan perasaan yang mengganggu. Sudah sejak Mei 2014 atau 6 bulan saya membantu Pak Harryadin mengerjakan sekitar 2 proyek yang kesemuanya tidak bisa saya maksimalkan Lendo Novo dan Dreya adalah 2 pihak yang kami bantu untuk dibuatkan feasibility study terkait dengan proyek pendirian untuk SES A-A+.

Sejatinya semenjak kelulusan kuliah, saya merasa menjadi “produk gagal” yang masih belum saja ingin memfokuskan diri kemana. Apakah jalur professional atau melanjutkan diri ke tangga S2. Pak Harryadin melihat potensi dalam diri saya untuk menjadi seorang akademisi atau memiliki ketertarikan menggali lebih dalam pengetahuan-penelitian yang dapat diformalkan ke dalam bentuk pendidikan S2. Dan beliau mewajibkan saya untuk mengambil S2 di luar negeri, oleh sebab itu pernah beliau menawarkan saya untuk menjadi atau mengikuti seleksi asisten dosen program kelas Internasional FEUI, tentu saya menolak, Hahaha

Bertaburan berbagai peluang dan ajakan beasiswa ke luar negeri. Entah apa yang teman-teman pikirkan ketika mengucapkan hal tersebut ke saya. Apakah mereka tidak tahu betapa lemah syahwatnya saya dalam urusan akademik? Di setiap ajakan mereka selalu menyelipkan perkataan, 
“gih, daftar aja, peluang lw gede kok, pasti bisa. lw kan udah ngerjain itu itu sama dapet ini itu lagi, bisa lah. Dapetin aja LoA dulu”.

Kebimbangan yang saya rasakan dampaknya sangat destruktif terhadap apa yang ingin saya usahakan maupun maksimalkan. Saya tipe orang yang menganggap ketika suatu hal bukanlah fokus saya maka tidak harus dimaksimalkan namun kalau sudah mendapatkan kenapa hal itu berharga maka sudah sepatutnya diperjuangkan. Hajar sampai titik darah penghabisan. Titik.

Salah 1 sahabat saya pernah mengirimkan informasi bahwa Pertamina akan membuka lowongan besar-besaran di awal tahun 2014 dan membuka stand di Balairung UI. Informasi tersebut dikirimkan beberapa minggu sebelum upacara yudisium. Dia sendiri sudah masuk Pertamina sejak awal 2013 sebagai BPS MT Marketing & Trading. Penempatan di Pekanbaru kalau tidak salah. Dan banyak dedengkot FEUI yang bertengger di wilayah kerja tersebut.

Dan apa yang saya lakukan? Tidak mendaftar sama sekali kesempatan di depan mata tersebut. Entah kenapa kebimbangan saya merusak life plan yang pernah saya niatkan.

|| 2014 - Oktober - 4 || Komunikasi terhadap Perempuan ala Unlimited Insights Co.

Pk 20.22, 4 Oktober 2014
Komunikasi terhadap Perempuan ala Unlimited Insights Co.






|| Ya.. Ya.. Ya.. Tertawalah… ||
Hahaha…
Hahahaha…
Bahahahahaha…

Ruang kantor berukuran 15*5 meter yang saya tempati sedari bulan Maret 2014 tersebut mendadak riuh sekali dengan tawa dari 4 rekan kerja. Apa boleh buat, saya hanya bisa menghela nafas panjang, tersenyum seadanya, dan menatap kosong ke layar laptop. Tersebutlah nama-nama yang tidak asing di jagat dunia perasaan.

(Bp.) Harryadin Mahardika (Ph.D.) adalah dosen sekaligus mentor saya dalam uruan akademik hingga strategi menghadapi perempuan. Saya sungkem dengan beliau atas jasa-jasanya yang tanpanya maka saya tidak akan dapat keluar dari gerbang kampus FEUI. Beliau juga merupakan CEO & Co-Founder Konsultan Unlimited Insights. Untuk urusan percintaan hingga membangun rumah tangga, beliau banyak sharing semasa di kampus dulu (cerita mengenai beliau dimarahi oleh pacarnya karena modal-beasiswa yang rugi untuk bisnis warnetnya menginspirasi saya,), terlebih ketika membina keluarga di Australia selama beberapa tahun bersama istri & anak untuk mendapatkan gelar doktornya.

Mekhdi Ibrahim Johan. Pembawaannya kalem. Awal bertemu saya tidak menduga bahwa dia merupakan anak KKI FEUI. Terlebih topik yang sering dijadikan bahan perbincangan kami kalau dalam 1 mobil. Dimulai dari tema politik, bisnis, agama, hingga wanita. Untuk urusan perempuan, sejatinya saya ragu dengan kemampuannya, Hahaha… Tidak-tidak, bercanda. Dalam waktu dekat ini Mekhdi akan menjadi adik ipar artis David Chalik.

Fadli Umam. Saya bingung sekali dengan ini makhluk. Urusan percintaannya saja masih bernafas pendek namun dialah yang tertawanya paling keras diantara yang lain saat membincangkan keluguan saya dalam urusan perasaan. Saat ini dia pun sedang mencoba PDKT dengan salah 1 anak FEUI yang (sejujurnya) saya ragu akan jadi :D Kalau saja Umam mendapatkan pekerjaan sebagai seorang sales maka nampaknya dia akan sering melampaui target penjualan. Mulutnya ialah senjatanya. Kuat ngomong.

Terakhir, dalam Tim Unlimited Insights & Co
Ada Yugo Binowo. Dimana ada Umam maka disitu ada Yugo. Mereka sudah sangat dekat sekali. Setidaknya dibandingkan Umam, dia memiliki pengalaman positif dalam hubungan asmara walau ujungnya pun tetap negatif. Satu hal yang saya kaget, ketika kami 1 project Dewan Guru Besar UI, ternyata dia mengajak nonton-makan salah 1 anggota tim yang berasal dari FIB UI. Hasilnya? Nihil :D

|| Kesalahan Saya ||
Skak mat!
Memang untuk urusan yang berhubungan dengan makhluk bernama wanita, merekalah jagonya. Dari mulai cara berkomunikasi, menjaga rasa, hingga menaklukan hati pasti mereka memiliki banyak pengalaman. Setidaknya salah 2 dari mereka sudah memiliki hak paten, Hahaha… Sedangkan 2 sisanya hanyalah menikmati pelecehan verbal percintaan terhadap saya. Sial. Semuanya bermula ketika negara api menyerang, #halah.

Pertemuan diantara kami ber-5 dilakukan lagi sekembalinya saya dari Malaysia mengikuti 1 kegiatan kepemudaan tingkat regional. Saat bertemu Pak Harryadin di kantornya, entah angin apa yang menerjang kantor, secara tiba-tiba beliau bertanya “jadi bagaimana Singgih? ada teman perempuan Malaysia yang nyangkut gak?”. Dan seketika semuanya hening, pandangan mata menjadi gelap, hidung kembali tersendat, & mulut tercekat. Sialnya beliau bertanya seperti itu dengan cukup lantang yang membuat 3 serigala kantor cekikikan.

Flashback. Untuk urusan perasaan, segalanya terasa saya reset kembali setelah mengalami beberapa pengalaman yang menempatkan saya berada dalam posisi subject aktif pelaku kejahatan dan dalam perspektif tertentu dapat dikataan menyakiti perasaan kaum hawa. Saya tidak bisa membenarkan maupun mengelak. Dalam kondisi tertentu seharusnya ada hal-hal yang harus kita dengar dari kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sehingga dalam kondisi ini, saya linglung.

Terkait di Malaysia, nampaknya saya yang bodoh atau lugu karena tidak merespon beberapa perhatian tertentu dari teman-teman perempuan Malaysia. Saya pun merasa juga bahwa kami berkawan - bertukar pikiran antar 2 rumpun saja. Tidak lebih. Ketika mendengar pemaparan tersebut, beliau dan teman-teman di ruang kantor hanya berkata “yaaaahhh… sudah diduga.” Namun ada hal yang membangkitkan rasa keingintahuan mereka ketika saya bertanya sesuatu mengenai cara berkomunikasi dengan perempuan.

Semuanya diawali ketika secara terbuka saya mengatakan sedang ada komunikasi dengan anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Entah bagaimana bisa berkomunikasi dalam beberapa waktu melalui social media. Saya add dia dan dia bertanya mengenai beberapa hal di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Toh dia juga merupakan almamater SMA dari daerah yang cukup terkenal juga di FEUI sebab banyak kakak angkatan dia yang menjadi “pemain kunci” & “pemain di belakang layar” pada setiap kegiatan penting akademik-sosial-politik kampus di lingkungan FEUI.