Pk. 20.45, 13 Februari 2014
[Kembali] Menjamah FEUI
Kali ini ada
sesuatu yang berbeda memarkirkan motor di FE-UI, jika dulu masih berstatus
mahasiswa & sering meminjam helm yang dicurigai satpam seperti mahasiswa
tak dikenal yang membahayakan maka semua satpam berada dalam status siaga
ketika gue meminjam motor teman. Sekarang sudah berstatus sebagai alumni FE-UI
punya, yang sedang mengerjakan proyek ambisius untuk kepentingan S2 mungkin
saja. Mungkin...
Kali ini ada
sesuatu yang berbeda ketika melewati gedung A FE-UI, melangkah melewati pintu
pintu kelas, terisi wajah-wajah asing, jika dulu teringat di saat mata kuliah
Statistika, si babeh, pentolan dakwah FEUI punya, diusir dari kelas karena
ngantuk dengerin dosen sekarang dia sudah di LPS saja.
Tapi ketika
melewati lorong-lorong FE-UI, hampir mirip seperti yang dulu, pola pikir para
mahasiswa FE-UI yang nampaknya masih ortodoks dengan membuat rentengan
informasi di sekitar lorong, Hahaha...
Sampai sekarang gue berpikir, kenapa ga mencontoh kampanye Lugas Si Pembela
Akhwat saat dulu kampanye Chairman MSS
dengan menempelkan atribut baliho besar di pusat informasi.
Jika dulu selalu
ada canda, tawa di Musholla FEUI, wajar, karena para makhluk astral selepas
kelar dari kelas nongkrong semua di Mufe, dari melakukan pelecehan hingga adu
perkataan, hingga muncul istilah “Mufe-Labkom FEUI” sampai “Prikitiew”, maka
sekarang Mufe terlihat semakin kosong selepas ditinggal para mahasiswa FEUI
angkatan 2008, sudah banyak tempat nongkrong nampaknya, WC salah satunya.
Gue yang dulu
pernah berpikir selepas selesai S1 akan mengincar 3 tempat kerja berikut Mining & Oil Company, State-Owned Enterprise (BUMN), & NGO sekarang dihadapkan dan akan memulai
sebuah “pekerjaan” yang seharusnya dapat menjadi sebuah kesempatan dan atau
portofolio jangka panjang ketika ingin mendapatkan beasiswa S2.
Kesempatan yang
lahir dari proses penelitian pemasaran politik, Bismillah...
Selama 3-6 bulan
kedepan akan sering mondar-mandir ke Program KKI - FEUI
“Nah, berarti kamu sudah berpindah kuadran, tidak lagi sekedar menjalani kewajiban skripsi, tapi sudah menikmati dan menghayati prosesnya.
Menurut saya kamu harus mempertimbangkan untuk berkarir di jalur akademis, karena kamu punya potensi. Dari sekian banyak bimbingan saya, hanya kamu yg berhasil melihat esensi proses penelitian ini.
Btw, menurut saya skripsi kamu harus jadi buku. Kalau mau kita bisa co-authorship, tinggal kita cari dua capres lagi selain ARB yg brand biography-nya bisa kita teliti. Momennya pas kalau kita bisa terbitkan akhir tahun ini.
Keep the good work!”
Adin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar