|| 2016 - Februari - 16 || #NewLife, Amanah Baru, Gaya Kerja Baru

Pk 12.52, 16 Februari 2016
Amanah Baru, Gaya Kerja Baru






Terhitung sudah sekitar 1 bulan saya mendapatkan amanah posisi berada di Biro yang baru, yang mana sedikit sekali irisan dengan amanah sebelumnya di Biro yang lama, walau begitu saya masih berada dalam divisi yang baru yaitu Perencanaan Strategi Perusahaan & Manajemen Resiko. Jika sebelumnya saya berada pada biro yang merupakan interpretasi 3 kata pertama dari nama divisi yang sudah saya sebut maka sekarang saya berada dalam biro yang merupakan interpretasi 2 kata terakhir.

Sejujurnya sangat menantang sekali saya berada di dlam biro ini karena langsung mendapatkan 2 amanah dimana salah satunya memiliki partner yang sudah berada pada biro ini sejak penerimaan 2015, penerimaan yang sama dengan saya namun kalau dia dengan 6 bulan sudah banyak sekali mendapatkan pengetahuan namun saya selama 6 bulan lalu lebih banyak melihat maupun mengalami sendiri konflik diantara beberapa pihak. Menarik.

Gaya bekerja (yang mana saya lebih suka dengan tidak menyebut bekerja karena saya tidak merasa terlalu bekerja) yang saya alami selama 6 bulan lalu sedikit banyak mempengaruhi kepribadian dan membuat keputusan pekerjaan.



Inefektif & Inefisien
Amanah yang saya kerjakan saat ini sangat berhubungan sekali dengan data. Memiliki tema besar untuk mengintegrasikan potensi resiko dari setiap direktorat untuk menjadi early warning system. Data mentah yang saya dapatkan (katakanlah) sekitar 100 data namun saya kembangkan lagi menjadi 465 data serta mendapat kiriman dari rekan kerja sekitar 150 data. Masalah tersulit dari sebuah data adalah penyajian sederhana dari interpretasi yang ditemukan. Ini yang membuat beberapa kerunyaman terjadi selama beberapa kali proses ekstrak data. Saya merasa ada sekitar 2-3x langkah kerja yang sebenarnya tidak diperlukan sebab bukan itu ternyata yang dicari. Tentu saja saya kesal terhaadap diri sendiri karena seperti menyia-nyiakan waktu yang ada.


Saya pernah memiliki pengalaman dengan ribuan data sebelumnya, sekitar pertengahan hingg akhir tahun 2014. Saat menjadi asisten peneliti yang dilakukan Doctor Candidate Program Pascasarjana Ilmu Manajemen FEUI. 1 kata yang tergambar. Runyam. Aplikasiya memang menggunakan excel saja namun kalau ada beberapa fungsi penting yang tidak diketahui maka akan amat sangat memakan waktu. Untunglah dulu rekan saya, Abdan Syakura yang sekarang hijrah ke Malaysia, bersedia membantu membuat rumus singkat ribuan data penelitian tersebut.



Identifikasi Risiko Post Audit
Yang saya dan tim lakukan saat ini ialah mengidentifikasi potensi risiko dari setiap direktorat yang dapat menyebabkan poential loss. Data yang didapat merupakan temuan audit dari ISO pihak eksternal dan KPKU pihak Kementrian BUMN. Ini proses pembelajaran yang bersifat top down, saya rasa, sebab saya harus menelaah sebuah akibat atau dampak dari risiko yang belum pernah saya temukan secara langsung, yang merupakan hasil tim sebelumnya.

Tentu risiko terbesar dari pemetaan yang dilakukan ialah bias pengisian risiko terhadap temuan ISO & KPKU. Namun untunglah sikap proaktif menjadi ujung tombak dalam proses adaptasi selama 1 bulan ini. Bertanya ke rekan kerja yang sebenarnya kami sama-sama masuk di waktu yang sama namun dia sudah ditempatkan selama 6 bulan di biro ini tentu mendapatkan pengetahuan yang lebih komprehensif sebab turun ke lapangan mendampingi tim audit. Sedangkan apa yang saya lakukan selama 6 bulan di biro yang lama? Sedih…..

Dengan sikap proaktif bertanya mengenai hasil temuan ini, dampak terhadap anu, serta risiko terhadap itu dapat mengurangi potensi bias dalam penilaian judgemental tersebut. Hasil akhir dari pemetaan ini seharusnya dapat diketahui direktorat mana yang memiliki resiko tertinggi dan atau terbanyak sehingga dapat dilakukan tindakan preventif serta proakktif.



Multitasking
Kata diatas benar-benar membuat saya lemah syahwat. Syahwat tidak hanya konteks nafsu duniawi semata namun juga terkadang menyentuh sisi ilahiah karena dapat melenakan saya dari posisi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Intinya saya sulit sekali sebenarnya untuk menjadi orang yang mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.

Mungkin hal tersebut merupakan anti-tesis dari ssifat yang saya miliki, perfeksionis. Terkadang ketika mengerjakan banyak hal dengan kemampuan otak setara the simpsons membuat seseorang menjadi tidak maksimal meengerjakan suatu amanah. Dan itulah saya.

Selain mendapatkan amanah untuk memetakan potensi resiko per direktorat (hingga level divisi), saya diharuskan untuk membuat revisi business model, business process, instruksi kerja, serta SOP pada PKBL. Pada intinya biro saya mendapatkan amanah untuk melakukan risk review terhadap proses PKBL yang ada di BUMN ini. Indah sekali… Mengingatkan saya pada keberhasilan tim kerja dulu mendapatkan dana PK & BL Pertamina untuk program Gerakan UI Mengajar dan Centre of Entrepreneurship BEM UI 2011.

Apa yang terjadi? Meleset jauh dari target!
*sebenarnya saya ingin mengumpat namun percuma selain hanya membuat suram wajah*

Untuk target risk potential sudah terlewat dari 2 minggu waktu penyelesaian dari target yang saya tetapkan. Sebenarnya saya memiliki pembenaran akan hal ini namun omong kosong lah sepertinya, sebab dalam beberapa waktu saya terlalu bermasalah dalam mengatur waktu dan atau ritme kerja.

Untuk target risk review PKBL sudah terlewat dari 1 minggu waktu penyelesaian dari target yang ditetapkan. Sejujurnya saya malu dengan rekan kerja serta atasan saya. Saat ini saya sedang terus berjuang beradaptasi dengan ritme kerja yang baru. Sebuah perjuangan yang dulu pernah saya sematkan dan janji untuk perubahan diri selepas pendidikan militer di Lido selama 2 minggu namun ketika penempatan pada biro pertama benar-benar meluluhlantakkan kepribadian dan atau niatan yang sudah terbentuk untuk mengerjakan amanah dengan hebat.


Semoga saja pembentukan (kembali) kepribadian dan sikap diri ini dapat dipercepat sebelum bulan Kasih Sayang tahun 2016 usai atau kegagalan akan menggerogoti saya secara perlahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar