|| 2012 - November - 28 || Ingin Menjadi Dewasa atau Tua [Tumben Tulisan Gw Serius]

Pk 16.54, 28 November 2012
Ingin Menjadi Dewasa atau Tua [Tumben Tulisan Gw Serius]

terdengar lagu Someone Like You [Accoustic version] by Sungha-Jung






Hhh... Sudah lama rasanya tak menulis lelucon sesuai nama blog ini, Hahaha... Mungkin karena pengaruh bacaan dari Raditya Dika dan Shitlicious yang sudah mulai berkurang, tak apa lah, toh masih ada berbagai kejadian hidup yang mungkin lucu jika diframekan ke dalam Televisi, karena dunia ini tak ubahnya seperti drama yang penung dengan kepentingan dan topeng, beda dengan akhirat yang menjadi kehidupan sebenarnya

Pagi ini,
Gw diajak sama Ibu untuk periksa gigi ke Dokter Gigi TNI-AD di wilayah Bearland, bukan tanpa alasan Ibu gw nyuruh ke dokter Gigi, karena di setiap malam, dekat jendela kamar, Ibu gw sering mendengar orang berteriak frustasi minta tolong dari lubang mulut gw, entah itu halusinasi ibu gw semata atau memang ada orang yg terserap ke dalam black hole mulut gw.

Gw diajak naik angkot, wah tumben2nya kan, biasanya naik Hammer gitu [ya, memang, bukan Hummer], sambil megang pecutan. Selesai naik angkot ke Terminal Pinang Ranti maka gw naik kendaran sejuta umat yang menjadi idaman para komuter Jakarta : Transjakarta, terlalu banyak rasanya orang2 dalam 1 bus, ada yang nunggu di halte, pakai kemeja formal, ada yang berdiri di bus, pakai celana pendek, ada yang mendengarkan musik pakai earphone, semua sibuk, dan mungkin tidak saling menyapa. Sepanjang perjalanan gw memperhatikan aktivitas orang2 yang jarang gw perhatikan pas lagi di kampus.

“oh, ternyata ini toh dunia sebenarnya”
Gumam gw dalam mulut

Gw mandang mereka, cukup lama, para orang2 di dalam Transjakarta, kadang gw berpikir dan bertanya dalam hati, umur terus menerus bertambah, ga ada yang tahu sampai kapan detak jantung sama nafas ini berhenti.

“Apakah gw akan seperti kebanyakan manusia Jakarta ya?”

Yang berangkat sebelum matahari terbit, sebelum anak kita kelak nanti bangun untuk shalat Shubuh Berjamaah sama orang tuanya, yang pulang di kala malam, lusuh dengan pakaian penuh peluh, lelah dengan aktivitas pekerjaan, dan sampai di rumah ketika anak kita pun telah menutup mata tanda terlelap. Semua dianggap normal, berjalan dengan kenyamanan, seakan-akan tidak ada yang salah.

Hingga suatu saat, kita menyadari umur ini sudah semakin bertambah, kerja keras kita telah mampu untuk menumpuk harta, teman-teman tersenyum dengan goresan kepentingan semata, dan kita tak pernah menjadi Dewasa untuk saling peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar