|| 2013 - Januari - 6 || The Dream Trip : Discover the Elegance of Java


Siang Kawan! :)
Saya terlahir sebagai Darah Jawa dengan keinginan untuk menjelajah Jawa, namun karena minim informasi dan tentunya... ehem... ongkos perjalanan maka tidak banyak tempat yang bisa saya jelajahi, iseng-iseng stalk, ternyata Denis Permana, sang Wakil Ketua BEM FEUI 2012 pernah mempublikasikan jalan-jalan yang dia rencanakan untuk para Pengurus Intinya, dan ini merupakan hasil eksplorasi dia




Day 1
Jogjakarta



1. Ullen Sentalu
  

Museum Ullen Sentalu terletak di daerah Kaliurang Atas Yogyakarta. Nama "Ullen Sentalu" merupakan singkatan sebuah petuah yang cukup terkenal dalam bahasa Jawa "ulating blencong sejatine tatarane lumaku"—yang dapat diartikan "pelita kehidupan". Museum Ullen Sentalu memang didirikan agar bisa menjadi “pelita" agar masyarakat Jawa tak melupakan sejarahnya yang kaya. Museum ini sebenarnya sudah didirikan sejak tahun 1980, namun baru dibuka untuk umum pada tahun 1997. Sebelumnya hanya keluarga keraton yang boleh masuk ke Ullen Sentalu.

Bangunan museum ini didirikan di atas lahan 1,7 hektar dan letaknya di atas bukit. Jika hendak berkunjung ke sini Anda tidak boleh malu bertanya di jalan karena penanda jalan menuju Museum Ullen Sentalu sangat minim. Biaya masuk yang harus Anda keluarkan memang lumayan besar dibanding museum pada umumnya, Rp25.000,00 untuk umum, Rp15.000,00 untuk pelajar, dan Rp50.000,00 untuk orang asing, tapi semuanya akan terbayar begitu Anda berkeliling Museum Ullen Sentalu ini.



2. Tamansari
Istana Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada di dalam air) dan lokasinya masih di dalam lingkun Keraton Ngayogyakarta. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal den nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam di lingkun taman ini.


Taman Sari - Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi di antaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan masih ada lagi.

Jam Buka: Senin - Minggu, pukul 09.00 - 15.30 WIB
Tiket:
  • Wisatawan Domestik: Rp 3.000
  • Wisatawan Mancanegara: Rp 7.000
  • Guide: nego (Rp 10.000 - Rp 20.000)



3. Masjid kampus ugm


Masjid Kampus UGM yang terletak di kompleks Masjid Universitas Gajah Mada ini merupakan Masjid kampus terbesar se-Asia Tenggara. Masjid yang menjadi kebang khususnya oleh seluruh civitas akademika UGM ini memiliki berbagai keistimewaan. Selain terletak pada wilayah yang luas, bangunan Masjid ini memiliki keindahan arsitektur yang menonjol dan megah.

Arsitektur bangunan Masjid UGM diadaptasi oleh berbagai gaya arsitektur dari berbagai kebudayaan di Dunia. Masjid ini mengadaptasi gaya Arsitektur Masjid Nabawi serta kebudayaan dari berbagai kultur dunia yaitu Tionghoa, India dan kebudayaan Jawa. Masjid UGM memiliki wilayah sekitar yang cukup luas. Wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian, seperti tempat parkir yang luas, Taman yang telah didesain khusus den indah, serta air mancur dan bangunan pendukung masjid seperti gapura yang besar dan menara disekitar Masjid.



4. Maghriban di House of Raminten



The House of Raminten adalah sebuah rumah gedongan di daerah elite Yogyakarta dengan arsitektur kolonialis-tropis awal abad ke-20, yang kemudian “disulap” menjadi kafe. Sebagian tamu bisa duduk di kursi, sebagian lagi duduk lesehan – cara kongkow khas Yogyakarta. Untuk menguatkan nuansa rumah lawas, dekorasi kafe ini juga dibuat djadoel (djaman doeloe). 

The House of Raminten agaknya memang “dibangun” dengan konsep lucu-lucuan bagi kaum muda Yogyakarta. Dengan kata lain, silakan serap dulu folklorik Yogyakarta, maka Anda baru akan bisa menikmati lucunya The House of Raminten. Kostum para pramusaji-nya pun mengikuti konsep lucu-lucuan itu. Mirip pakaian adat masa lalu, tetapi dengan sentuhan modis. Sajian populer Raminten adalah sego kucing – sekepal nasi dengan sambal dan sejumput lauk – yang harganya antara Rp 1-3 ribu.



5. Tugu Jogja


Tugu Jogja merupakan salah satu aset warisan bangunan di Jogja, sebenarnya ukuran tugu yang aseli lebih besar dari yang sekarang, tugu dirombak dan dipotong ukurannya pada masa kumpeni dulu, sayang banget yah , tugu merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi, kenapa ? karena tempat ini adalah monumen yang bagus sekali untuk dijadikan objek foto dan jan kaget deh ni tempat bakal rame pada malam hari, karena viewnya yang cocok sebagai objek fotografi, jadi bila ada yang hobi jepret jepret silahkan dicoba.



6. Angkringan Tugu


Angkringan Tugu mungkin terdengar asing, tpi bagi warga jogja itu adalah tempat yang favorit, tempat ini menjadi favorit karena keunikannya yaitu KOPI JOSS, mengapa dinamakan kopi joss ? kopi joss adalah kopi yang panasnya bukan dari air yang mendidih melainkan dari arang yang panas, yang baru saja di angkat dari anglo (semacam tempat pembakaran).

Sehingga kopi ini begitu unik, para masyarakat jogja juga sering ke tempat ini karena makanan yang rasanya oke, dan harga yang miring , angkringan ini terletak di utara stasiun tugu persis , dan angkringannya gak cuman ada 1 , tapi banyak banget, jadi kalo maen ke jogja saranin berkunjung dimari, icip icip yang namanya SEGO KUCING.



7. Alun – Alun Kidul (ALKID)


Nih tempat gak kalah menariknya guys sama tempat tempat yang lainnya , di tempat ini bersemayam 2 pohon beringin yang gede, mitosnya jika kita bisa melewati bagian tengah antara 2 pohon beringin ini dengan mata yang tertutup keinginan kita bakal terkabul guys haha...



Day 2
Wonosobo

1. Naik Perahu di Telaga Menjer



Merupakan telaga alam terluas di kabupaten Wonosobo. Berada di ketinggian 1300 m dpl serta memiliki luas 70 ha dan kedalaman 45 meter. Keindahan telaga menjer dapat dirasakan pada waktu pagi atau sore hari, disamping hawa udara yang segar akan terlihat kabut putih tipis menutupi sela sela telaga menjer yang dikelilingi oleh pegunungan.



2. Air Terjun Sikarim





3. Gardu Pandang Tieng



Gardu Pandang Tieng adalah sebuah tempat istirahat (Rest Area) yang letaknya berada di sebelah kanan jalan, kurang lebih 6 kilo meter, sebelum memasuki kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng. Sebagaian besar wisatawan yang menuju ke kawasan Dieng selalu menyempatkan diri untuk berhenti sejenak sambil melepas lelah.

Dari tempat inilah perjalanan wisata menuju Dataran Tinggi Dieng di mulai. Di ketinggian 1.789 meter di atas permukaan laut ini anda bisa menikmati pemandangan alam Dieng yang indah dan mempesona dengan latar belakang Gunung Sindoro dan hamparan awan yang membentang di depan mata dengan posisi sejajar dengan pijakan kaki kita sehingga memberikan kesan bahwa seolah-olah kita benar-benar sedang berada di “NEGERI ATAS AWAN”. Dari tempat ini anda juga dapat menyaksikan matahari terbit yang pertama (Golden Sunrise) dengan warna kekuningan.



4. Telaga Warna dan Pengilon, Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran.



Telaga Warna merupakan danau vulkanik yang berisi air bercampur dengan belerang, Apabila terkena sinar matahari akan memantulkan sinar warna warni karena kandungan bahan mineralnya. Terkadang berwarna biru dan kuning ataupun hijau dan kuning. Telaga Warna adalah salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Wonosobo, yang terletak di dataran tinggi dieng. Karena keindahannya banyak wisatawan yang berkunjung ke telaga warna, baik domestik maupun mancanegara.

Telaga pengilon letaknya berada disamping telaga warna, tepatnya disebelah selatan. Sesuai dengan namanya Telaga Pengilon memiliki warna air yang sangat jernih / bening. Mengenai ukuranya telaga pengilon lebih kecil dari pada telaga warna.



5. Kawah Sikidang



Kawah Sikidang merupakan kawah yang terpopuler dan terbesar di Dieng. Hingga kini Kawah Sikidang menjadi obyek wisata primadona dikalangan wisatawan. Nama Kawah Sikidang diambil dari kidang dalam bahasa Indonesia = Kijang. 

Binatang ini memiliki karakteristik suka melompat lompat, Seperti halnya Uap air dan lava berwarna kelabu yang terdapat di kawah sikidang selalu bergolak dan munculnya berpindah-pindah bahkan melompat seperti seekor kidang / kijang.



6. Kompleks Candi Arjuna



Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo, Seperti halnya keberadaan Candi candi di dieng berada di lereng gunung. Luas keseluruhan komplek Candi Dieng mencapai 1.8 x 0.8 km². Candi-candi di kawasan Dieng terbagi dalam 3 kelompok dan satu candi yang berdiri sendiri. Penamaan candi - candi di dataran tinggi dieng berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata.



7. Dieng Plateau Theatre



Di pertigaan jalur Menuju Kawah Sikidang dan Telaga Warna wisatawan akan disambut oleh plang yang bertuliskan "Welcome To DPT". DPT atau yang sering dikenal dengan Dieng Plateau Teater adalah sebuah pusat Interpretasi potensi alam dan budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng.



8. Permandian Air Hangat Kalianget





9. Beli Oleh-oleh dan Mengunjungi Perajin Opak Mitra Binaan Aqua Wonosobo
-> ceritanya gaya dikit biar tahu gimana caranya bikin opak :D





10. Jalan-jalan malem Alun-alun Kota Wonosobo
-> rencananya sih abis tarawihan kita jalan-jalan malem aja di alun-alun wonosobo, sambil nikmatin jajanan yang ada di alun-alun kayak mie ongklok, sate jamur, ronde, dsb. 






Day 3
Wonosobo-Magelang-Jogjakarta



1. Kledung Pass
 -> sblm balik jogja kita foto2 dlu di bawah gunung sindoro-sumbing..





2. Candi Borobudur
 -> ya udah taulahya borobudur kayak apa





3.  Pasar Beringharjo-Jalan Malioboro
-> beli oleh-oleh, souvenir buat anak cucu kali :D







Tidak ada komentar:

Posting Komentar