|| 2013 - Juni - 19 || Indahnya Silaturahim - Selayaknya GUIM




Pk 15.03, 19 Juni 2013
Indahnya Silaturahim - Selayaknya Gerakan UI Mengajar Batch 1

|| Sebuah Prolog ||

Gue yakin bahwa ini akan menjadi sebuah kesalahan yang tak termaafkan, setiap melihat lipatan jaket tersebut, setiap melihat memori foto tersebut, setiap melihat tawa atau senyum seorang anak yang berada di sebuah desa -dimanapun itu- rasanya memori otak ini merangkum semua penyesalan, perjuangan yang rasa-rasanya buat gue ga maksimal, bernama Gerakan UI Mengajar Batch I.






|| Apa yang gue lakuin hari ini ||

Entah, ini karena gue yang kemasukan jin atau jin kemasukan gue yang ngebuat hari ini gue bangun pk 10.05, Demi Allah sebenarnya gue malu ini buat nulis ini, tapi gimana lagi, gue menganggap ini sebagai sebuah pelajaran Fisika di SMA yang selayaknya masih bisa diremedial.Walaupun ini dibaca sama -mungkin- seseorang yang akhir-akhir ini sering foto dirinya tapi percayalah bahwa gue terus belajar dan berubah untuk memantaskan diri.

Oke. Balik ke topik.
Kemarin malam gue disms sama Vice Manager of Research & Community Empowerment dari Flohope Indonesia dimana Rabu ini adalah waktu untuk wisuda bagi para peserta Paket A, B, dan C yang mana awalnya sempat ragu apakah ikut atau tidak karena disaat yang bersamaan ada seseorang yang sms gue kalo ada career fair di Senayan City. Well... Gue yakin para pembaca tahu mana yang gue pilih kan, Hahaha...

Ga ada salahnya silaturahim, ga ada salahnya berkunjung dan berkenalan dengan beberapa pihak baru. Dan akhirnya pk 10.30 gue meluncur ke PKBM Nurul Jannah yang lokasinya di Susukan menjadi tempat Social Movement of Flohope Indonesia. Ya, betul, lw ga salah baca ko, bahwa memang kami tidak hanya berfokus pada Social Entrepreneurship bagi para Ibu Penyapu Jalan UI saja kedepan.






Wah, itu yang namanya acara wisuda sungguh di luar dugaan buat gue seorang mahasiswa yang terbiasa dengan yudisium formal. Dari acara dangdutan, shalawatan, sampai ada yang lagak pedekate-pedekatean remaja ada disana semua. Dan ketika ada marawis di pangung yang lagi dimainkan sama anak SD benar-benar ngebuat memori gue terbang ke masa kelas 1,2,3 SMA dimana gue sempat menjadi advance buat shalawat, maklum, aliran Ikhwanul Muslimin, Wahabiyah, Ahlus Sunnah, hingga Ahmadiyah pernah mampir ke Rohis SMAN 26 di angkatan gue. :p






Tapi ada hal yang paling buat gue terharu yang sejatinya memiliki raga anak kosan tapi mempunyai jiwa Sudirman-Thamrin ini, alhamdulillah dengan silaturahim ini gue mendapat sesuatu yang tak terduga. Lumayan jika buat buka puasa nanti. Benar-benar LUMAYAN! Hehehe... Sejujurnya, hari ini gue mendapat banyak banyak banyak pelajaran. Tapi ada 2 hal yang sangat membekas dan semoga menjadi pemantap prinsip hidup gue kedepan. Pertama, dengan segala keterbatasannya, bapak-bapak PKBM di Nurul Jannah tersebut masih memberikan gue makan yang banyak, sehingga gue yakin bahwa ujian terberat seseorang itu bukan di saat dia diselimuti kekurangan, namun ketika dia mendapatkan rezeki yang berlimpah.

NB : Akhir-akhir ini gue sering membaca -tanpa sengaja- ayat quran yang menceritakan ketika seorang hambaNya diberi kesulitan maka dia akan dekat dengan Dia, namun ketika Dia melepaskan segala hambatan tersebut maka dia akan lupa dengan Dia.






Lalu, yang kedua, Ini yang Demi Allah Allahu Akbar Subhanallah Alhamdulillah adalah kuasa Tuhan yang benar adanya. Tentang manfaat SEDEKAH. Tapi mohon kepada para pembaca, di tulisan ini jangan berpikiran buruk ya sama gue, murni ini ingin berbagi pengalaman aja.

Gue inget banget, kejadiannya itu Senin malem kemarin ketika dari ngubek-ngubek buku tentang Jepang di TMBookstore gue ga nemu maka gue meniatkan ke Gramedia disamping Margo City, itu pk 20.30 kalau tidak salah, gue melewati jembatan penyeberangan Margonda dan ketika gue tepat di depan pembangunan apartemen, ada 1 ibu lagi ngegendong bayi kecil sekitar umur 1 tahun, sama anaknya lagi umur 3 tahun yang lagi main lari-larian ga jelas beserta 1 gerobak sampahnya.

Sumpah, pertama ngeliat, (astaghfirullah dalam hati saat nulis ini) entah kenapa gue malah berprasangka buruk dan terkesan cuek, ga mau ngasih perhatian karena suara hati (atau setan?) yang bilang kalau mereka itu bohongan. (Demi Allah kalo inget saat itu gue mau nangis dan sungguh malu sama Allah, malu!) tapi alhamdulillah baru sekitar 5 langkah melewati mereka, entah darimana hati gue ini berkata, gue harus ngasih sesuatu! Mereka bohong atau beneran itu urusan Allah SWT. Alhamdulillah di tas gue ada 1 kotak kue Kartika Sari berisi 4-5 kue beserta 1 botol mini aqua.

Gue balik arah, gue kasih makanan-minuman tersebut. Sungguh, gue melihat senyum ibunya, gue melihat bayi mungil itu menatap gue, dan gue melihat anak kecil yang lagi lari itu bengong ngelihat gue ngasih minum aqua kecil ke dia. Tapi itu seperti nikmat Allah yang tiada tara dalam 1 minggu ini, nikmat bahwa Allah masih ngasih gue kesempatan berbuat kebaikan, nikmat bahwa Allah masih ngasih gue kesempatan buat menyentuh masyarakat paling bawah, dan nikmat bahwa Allah masih menyisakan ruang di hati gue untuk berbagi.

Dan siang ini, tadi di PKBM, gue rasanya mendapat balasan dari Allah SWT yang jauh jauh jauh melebihi 4-5 potong kue Kartika Sari + 1 botol aqua mini. Gue lupa hadist atau ayat quran yang mana yang jelas kalian pasti lebih paham dari gw ya, Hehehe...

Gue mendapat balasan yang berlipat untuk buka puasa nanti. Alhamdulillah Ya Rabb... Seandainya gue diberi kesempatan oleh Allah SWT, rasa-rasanya gue mau ketemu sama ibu dan 2 anak dan gerobak sampahnya itu lagi untuk sekalian aja, jebret, gue kasih uang Rp 100.000 + roti + susu buat bayinya. Biar Allah SWT membalas berkali-kali lipat lagi, Hehehe... Semoga saja...

NB :
“Ketika kalian terlalu banyak pertimbangan dalam melakukan kebaikan, maka setan akan mengisinya dengan kekhawatiran sehingga engkau lupa untuk berbagi”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar